Bulutangkis SEA Games XXX/2019, Tambah Dua Emas
CABANG olahraga (Cabor) bulutangkis memenuhi target untuk bisa menambah dua medali emas dari nomor individu SEA Games XXX/2019 setelah meraih medali emas nomor beregu putra. Dua medali emas di nomor individu dipersembahkan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Di babak final di di Muntinlupa Sports Complex, Filipina, Senin (9/12), Greysia/Apriyani mengalahkan pasangan Thailand Chayanit Chaladchalam/Phataimas Muenwong dalam dua game langsung dengan skor 21-3, 21-18. Sedanmg Praven/Melati meraih emas setelah mereka mengalahkan wakil Malaysia Goh Soon Huat/Lai Shevon Jemie melalui tiga game dengan skor 21-19, 19-21, 23-21. Buat ganda putri Greysia/Apriyani medali ini merupakan emas pertama di SEA Games. Sebagai pasangan, mereka sudah dua kali ikut dalam ajang multi event se-Asia Tenggara ini. Sebelumnya di SEA Games 2017 di Malaysia, Greysia/Apriyani kalah di babak pertama. “Kami ditugaskan untuk meraih emas dan kami bisa merealisasikannya. Bersyukur sekali, terutama saya setelah 14 tahun. Rasanya tentu bangga dan senang. Ini proses buat kami berdua,” ujar Greysia. “Alhamdulillah saya bersyukur kepada Allah SWT. Kami juga bersyukur kami tidak cedera, kami dikasih sehat di lapangan dan alhamdulillah kami dikasih emas pada SEA Games kali ini. Dua tahun lalu kami kalah di babak pertama. Semoga ini menjadi batu loncatan untuk kami berdua. Saya bangga dan senang sekali,” kata Apriyani menambahkan. Di babak final, Greysia/Apriyani memulai game pertama tanpa kendala. Mereka berhasil merebut kemenangan telak dengan skor 21-3. Perlawanan baru ditunjukkan oleh Chaladchalam/Muenwong di game kedua. Namun Greysia/Apriyani masih bisa mengatasi hal tersebut. “Kami menyiapkan yang terbaik dulu, mentalnya dulu yang penting. Dari awal sebelum masuk lapangan juga kami sudah dibriefing harus main seperti apa dengan lapangan yang berangin. Karena memang hari ini kondisinya berubah lagi. Secara mental dan pikiran kami sudah siap menghadapi Thailand,” jelas Greysia. Sementara itu buat Praveen/Melati, medali emas ini merupakan yang pertama buat Melati. Sementara untuk Praveen ini menjadi yang kedua setelah sebelumnya mendapat emas pada SEA Games 2015 di Singapura dengan Debby Susanto. “Yang pasti bangga, senang juga bisa kasih medali emas buat Indonesia. Apalagi buat saya ini yang pertama kali ikut SEA Games,” kata Melati ditemui usai laganya. “Ini emas kedua dengan pasangan berbeda, senang karena bisa memberikan medali emas buat Indonesia. Ini kan yang menjadi harapan semua atlet ya, mau cabang olahraga apapun pasti ingin. Apalagi ini SEA Games dan bisa menyanyikan lagu Indonesia Raya,” ungkap Praveen. Diakui Praveen/Melati, pertandingan kali ini berlangsung cukup sengit. Kondisi angin menjadi faktor besar yang mempengaruhi jalannya pertandingan ini. Pada game pertama, Praveen/Melati berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal dan memastikan kemenangan 21-19. Di game kedua, Praveen/Melati harus mengalami kekalahan setelah beradu ketat 19-21. Masuk ke game tiga, Praveen/Melati harus tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya kembali ketat. Poin-poin akhir pun berlangsung semakin menegangkan sebelum akhirnya menang 23-21. “Pertandingan hari ini berjalan cukup sengit dan bikin jantungan. Mungkin karena lapangannya berangin, lawan jadinya nggak enak. Kami juga nggak enak. Tapi kami komunikasi saja, jadi strategi kami lebih masuk ke pola permainan. Sebenarnya kalau bicara permainan, ini bisa dibilang bukan permainan terbaik kami, dan bukan permainan terbaik mereka, karena angin itu tadi,” kata Praveen. Kemenangan ini menjadi yang ketiga kalinya buat Praveen/Melati atas Goh/Lai. Sebelumnya mereka juga pernah mengalahkan Goh/Lai pada New Zealand Open 2019 dan Hong Kong Open 2018. (apw/bio)
Sumber: