AMUK ANAK MUDA
SAINT-DENIS – Prancis marah setelah timnasnya takluk 1-2 di Friends Arena, Solna, atas tuan rumah Swedia saat Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona UEFA akhir pekan lalu WIB (10/6). Nah, itu yang membuat 97 persen pembaca L'Equipe menginginkan peremajaan di tubuh Les Bleus – julukan timnas Prancis – sehari setelahnya. Didier Deschamps menjawab desakan itu dengan manis di Stade de France, Saint-Denis, Rabu dini hari kemarin WIB (14/6). Dengan memainkan lebih dari 60 persen pemain berusia di bawah 24 tahun, Prancis dengan sepuluh pemain sukses mengalahkan Inggris 3-2 di dalam laga uji coba internasional. Delapan dari 11 pemain starternya berusia di bawah 25 tahun. Termasuk ketiga pencetak golnya, Samuel Umtiti (menit ke-22), Djibril Sidibe (43'), plus Ousmane Dembele (78'). Kylian Mbappe yang memberi assist di balik gol terakhir dari Dembele pun umurnya juga di bawah 25 tahun. "Ini (peremajaan) bagus, kami membutuhkannya di dalam timnas ini," ucap Hugo Lloris, penjaga gawang dan capitaine (kapten) Prancis. Lloris dengan Oliver Giroud dan N'Golo Kante jadi tiga pemain yang usianya di atas 25 tahun. Lloris dan Giroud berusia 30 tahun, Kante telah berusia 26 tahun. Usia yang sebenarnya belum disebut senior, tapi menjadi paling senior dalam starting XI kemarin. "Pelatih sudah menentukan pilihannya, tapi saya pikir dia sudah punya pilihan matang sebelum mengambil keputusan (terkait starter dengan pemain muda)," lanjut pemain yang telah jadi korban rekan setimnya di Tottenham Hotspur, Harry Kane, dengan dua golnya itu. Terlepas dari desakan publik Prancis melalui voting surat kabar L'Equipe itu, Deschamps memang sudah selayaknya melalukan peremajaan skuad. Terlebih dalam membentuk tim untuk Piala Dunia 2018 jika lolos dari kualifikasi nanti. Ingat, lima tahun terakhir Prancis mempunyai tren positif di level kelompok usia, baik di Eropa atau dunia. Dimulai saat jadi juara Piala Dunia U-20 empat tahun silam. Prancis menang adu penalti 4-1 (waktu normal 0-0) atas Uruguay di laga final. Satu-satunya gelar juara Prancis dalam level usia tersebut. Florian Thauvin, Lucas Digne, Kurt Zouma, Samuel Umtiti, dan Paul Pogba yang kini dipanggil Didi – sapaan akrab Deschamps – lagi. Pogba pemain terbaik di edisi tersebut. Sukses itu diikuti dengan juara di Euro U-17 dua tahun setelahnya. Prancis U-17 mampu menang 4-1 atas Jerman di final. Sebulan setelahnya, meski cuma terhenti sebagai finalis ketika final Euro U-19 2015, kalah 0-1 atas Serbia, generasi itu menyumbang dua pemain untuk skuad Deschamps. Yaitu Benjamin Mendy dan Adrien Rabiot. Yang terbaru, Prancis menjuarai Euro U-19 tahun lalu setelah menghabisi Italia 4-0 pada laga final. Kylian Mbappe ikut di dalamnya. Mbappe mencetak lima gol sepanjang di turnamen itu. Raphael Varane berharap, ke depan skuad muda bisa lebih dipercaya. ''Ini penting agar para anak muda lebih percaya diri, bermain dengan kualitasnya, dan kecepatannya,'' harap Varane. Pasca final Euro 2016, baru kali ini Deschamps berani memainkan pemain muda sampai delapan pemain. Selama ini, rata-rata dia hanya berani menempatkan tidak lebih dari separo tim dengan pemain berusia di bawah 25 tahun sebagai starter. Dengan usia tertua 24 tahun, maka di Piala Dunia nanti usia mereka berada di 25 tahun. Sebagai pemain senior, Giroud yang kemarin bekerja sama dengan Mbappe kali pertama di timnas itu menyebut dirinya sangat terbantu dengan pemain muda. Tak cuma Mbappe, begitu juga dengan Paul Pogba dan Thomas Lemar yang tampil brilian dengan formasi 4-4-2. ''Mereka inilah yang akan jadi Tim Prancis, saya harap mereka akan berada di puncak performanya pada saat itu,'' harap Giroud. Terpisah, Deschamps memuji respon anak asuhnya. Terutama saat mereka kalah jumlah pemain. Sejak menit ke-47 Prancis sudah kehilangan Varane yang terkena kartu merah. Dalam pernyataannya, Deschamps belum mau terlalu tinggi memberi pujian pada pemain belianya di laga ini. ''Masih banyak yang harus dipelajari,'' sebut Deschamps. (jpnn/apw)
Sumber: