Tiket Penentuan di Turnamen Terakhir
Pelaksanaan SEA Games XXIX yang tinggal dalam hitungan dua bulan lagi disikapi optimisme cabor renang. Tim pelatnas renang kian mantap menatap SEA Games 2017 untuk mendulang banyak medali emas. Dasar optimisme tersebut selain karena telah menjalani proses latihan intensif di Bali sejak Oktober lalu, kualitas Indra Gunawan dkk juga teruji dengan berbagai turnamen yang sudah diikuti, baik skala nasional maupun internasional. Meskipun tim pelatih belum menentukan skuad inti, namun gambaran mengenai siapa saja yang bakal terjun di SEA Games sudah menjadi bahan pertimbangan mereka. Kini, tim pelatih tinggal menunggu satu turnamen lagi untuk menentukan skuad inti, yakni Neo Garden 13th Singapore National Swimming Championship 2017 yang berlangsung besok (15/6) hingga Minggu (18/6). "Sebelumnya, kami memang berencana untuk mengumumkannya setelah ajang Islamic Solidarity Games (ISG) lalu. Tapi rasanya kok belum cukup. Maka dari itu kami tunda dulu pemilihannya sampai anak-anak benar-benar matang,” jelas Albert C. Sutanto, pelatih renang Indonesia. Menghadapi turnamen yang berlangsung di Singapura besok (15/6), Albert mengungkapkan bahwa anak asuhnya kini sudah mencapai titik puncak performa mereka. Pemantapan latihan gerakan tubuh dan pernafasan pun sudah mencapai tahap final. Tinggal menjaga kondisi prima, Albert berharap anak asuhnya bisa mencapai target yang telah ditentukan. Ia menambahkan, tim pelatih sudah mengantongi beberapa nama yang berpotensi mengisi skuad inti. Hanya saja, Albert belum bisa mengungkapkannya terlebih dulu. “Takut ganggu fokus anak-anak,” katanya singkat. Menilik track record para perenang Indonesia, tidak menutup kemungkinan nama-nama lawas akan menghuni skuad inti renang. Sebut saja I Gede Siman Sudartawa. Perenang asal Bali itu bisa saja diturunkan di nomor spesialisasinya yaitu 50 meter dan 100 meter gaya punggung putra. Sebagaimana diketahui, Siman berhasil meraih emas pada ISG lalu dengan mencatatkan waktu 55,23 detik. Sedangkan Aflah Fadlan Prawira juga berpotensi diturunkan di nomor 400 meter gaya ganti perorangan putra setelah di ISG lalu berhasil meraih perunggu dengan catatan waktu 4 menit 24,93 detik. Sebelumnya, Fadlan yang tampil di nomor 400 meter gaya bebas putra juga berhasil memecahkan rekornas dengan catatan 3 menit 55,38 detik di ajang Singapore National Age Group (SNAG) Maret lalu. Gagarin Nathaniel Yus, yang mencatatkan emas pertama bagi Merah Putih di ISG, juga bisa jadi diturunkan di nomor 200 meter gaya dada putra. Saat itu, ia mencatatkan waktu 2 menit 17,23 detik. Di sektor putri, Vanessae Evato juga mendapat kemungkinan diturunkan di nomor andalannya yaitu 50 meter gaya dada putri. Pada babak final ISG lalu, Vanessae menyabet perunggu dengan catatan 32,71 detik. Selain Vanessae, terdapat pula nama Ressa Kania Dewi yang kemungkinan diturunkan di nomor 800 meter gaya bebas putri. Kabidbinpres PB PRSI Wisnu Wardhana mengatakan, catatan waktu dan beberapa rekor yang dipecahkan oleh penggawa renang Indonesia bukanlah menjadi jaminan mereka untuk menjadi skuad inti. Untuk menentukannya, dibutuhkan kecermatan dan kejelian tim pelatih dalam melihat potensi anak asuhnya. “Seperti itu (pemilihan skuad, Red) Tidak bisa diambil dari satu-dua event saja. Saya harap, siapapun yang terpilih nantinya bisa kasih yang terbaik untuk Indonesia,” tutupnya. (jpnn/apw)
Sumber: