Ihsan Langsung Terpuruk
JAKARTA – Pencapaian apik Ihsan Maulana Mustofa di BCA Indonesia Open Super Series 2016 gagal terulang di edisi kali ini. Salah satu tunggal putra pelatnas Cipayung tersebut harus tersingkir sejak babak kualifikasi. Ihsan takluk dari Wei Nan dengan skor 21-15, 18-21, 13-21 pada pertandingan yang berlangsung di Plenary Hall JCC, Senayan, Jakarta kemarin (12/6). "Feeling pertandingan gak dapat, saya terlalu kepikiran,” terang pebulu tangkis 21 tahun tersebut. Dengan demikian, Ihsan gagal mengulang keberhasilan dia di edisi 2016 lalu kala melaju hingga semifinal BIOSSP. Tahun ini, Ihsan juga harus mengalami serangkaian hasil buruk di sejumlah turnamen. Bahkan dalam mempersiapkan diri menuju BIOSSP 2017, Ihsan hatus merasakan cedera engkel kanan yang memaksa dia out dari Thailand Open GPG. Bahkan saat itu, Ihsan harus bed rest dalam sepuluh hari lamanya. ”Sebenarnya kalau cedera tadi sudah gak banyak dirasain, kerasa sedikit seih, tetapi bukan menjadi alasan,” urainya. Hasil di BIOSSP kali ini menjadi catatan penting buat Ihsan yang juga merupakan proyeksi pebulu tangkis menuju SEA Games 2017 di Malaysia. Hasil serupa juga harus dirasakan Sony Dwi Kuncoro, tunggal putra veteran tanah air. Menghadapi pebulu tangkis Jepang, Kazumaki Sakai, Sony takluk dalam dua game langsung, 13-21, 16-21. "Tadi banyak error, banyak bola mati sendiri,” ujarnya. Terlebih lagi, perkembangan bulu tangkis saat ini cukup pesat. ”Makin ke sini, lawan main dengan bola-bola cepat,” lanjutnya. Berakhirnya babak kualifikasi tadi malam sekaligus menambah sejumlah wakil Merah Putih di main draw. Hingga berita ini ditulis, total ada 23 wakil yang akan tampil di babak utama BIOSSP 2017. Salah satu ganda campuran yang lolos ke babak utama adalah Irfan Fadhila/Weni Anggraini. Pasangan klub Jaya Raya Jakarta itu lolos setelah mengatasi wakil Thailand, Tinn Isriyanet/Pacharapun Chochuwong, 21-13, 26-24. ”Maunya sih bisa tembus 8 besar di Indonesia Open kali ini,” kata Irfan. Hari ini, Irfan/Weni bakal menghadapi pasangan India, Reddy Sumeeth/Ashwini Ponappa. Sementara itu, penyelenggaraan hari pertama BIOSSP mendapatkan catatan besar dari penyelenggara. Keterlambatan selesainya pertandingan yang lebih dari tiga jam dari jadwal terjadi karena cukup banyak pertandingan yang berakhir dalam durasi satu jam pertandingan. Selain itu, supporting spot seperti booth sponsor juga menjadi salah satu pekerjaan besar kemarin. ”Seharusnya serah terima venue Minggu malam, tetapi baru bisa berjalan tadi pagi (kemarin, Red),” beber Achmad Budiharto, ketua panitia BIOSSP 2017. Effort besar memang dikerjakan Panitia penyelenggara BIOSSP 2017 dengan menggunakan Plenary Hall JCC, Senayan. “Flooring arena pertandingan juga butuh tiga lapis, karena permukaan gak rata dan semrawutnya instalasi kabel di JCC,” sebut Budi. (jpnn/apw)
Sumber: