Dari Usaha Anyaman, Peroleh Untung Berlimpah

Dari Usaha Anyaman, Peroleh Untung Berlimpah

KRESEK – Selalu ada jalan untuk meraup kesuksesan, bahkan dari bisnis kecil dan sederhana sekalipun. Seperti apa yang telah dilakukan Sartani, pengrajin anyaman bambu asal Desa Kemuning, Kecamatan kresek, Kabupaten Tangerang. Dia kini mulai menekuni usaha anyaman bambu. Awalnya kemampuan menganyam bambu didapatkan dari orangtuanya saat ia masih kecil. Namun saat ini, ketertarikan generasi muda untuk menekuni anyaman bambu sudah langka. Generasi milineal lebih memilih bekerja di pabrik yang memiliki pengasilan tetap setiap bulan. Menurut Sartani, soal kekurangan tenaga kerja bagian permasalahan dalam meningkatkan hasil produksi kerajinan anyaman bambu seperti bakul, nampan, cepon dan ayakan. “Selain tenaga kerja, kami juga mengalami permasalahan mulai dari modal dan bahan baku. Sehingga usaha kami sulit untuk berkembang,” tegas  Sartani, pengrajin asal Kampung Rancawiru, RT 13, RW 04, Desa Kemuning, Selasa (15/10). Selain itu, kata Sartani, nilai jual barang-barang berbahan bambu itu hanya mampu dijual dengan harga murah. Menurutnya, jika satu orang dapat memproduksi lima barang ataupun lebih. Tentulah, uang dihasilkan lebih lumayan. Dikatakan Sartani, saat ini dia menjual bakul dan lain-lain senilai Rp30 ribu per barang. Barang-barang itu dijual kepada pedagang di pasar-pasar tradisional di Kecamatan Kresek dan sekitar. Belum dapat memproduksi lebih banyak, jadi pemasaran belum sampai ke tempat-tempat jauh. Sartani mengaku, hanya mampu memproduksi barang-barang sebanyak satu ataupun dua barang per hari. Sebab usianya yang sudah mencapai enam puluh tahun tidak mampu memproduki barang-barang itu lebih dari dua barang. “Sekarang yang jadi pengrajin anyaman bambu ini tersisa orang-orang tua saja,” pungkasnya. Sartani menambahkan, proses produksi barang-barang itu sederhana, yakni pemotongan bambu, penyerutan untuk menghaluskan bambu yang sudah dipotong sesuai ukuran tertentu. Lalu, penganyaman. Ubayudin, Penjabat kepala desa (Pj kades) Kemuning mengatakan, desanya memliki sejumlah potensi di bidang usaha kerakyatan. Diantaranya, kerajinan pembuatan keset, kursi rotan dan anyaman bambu. Usaha kerakyatan itu masih memiliki kendala mulai dari modal, bahan baku serta tenaga kerja. “Tentu ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi kami, dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Tangerang, untuk meningkatkan produksi usaha kerakyatan di Desa Kemuning,” kata pria asli Desa Kemuning ini. Padahal, sejatinya desanya memiliki banyak potensi di bidang usaha mikro yang dimiliki warga desa. (zky/mas)

Sumber: