Bank Sampah untuk Bantu Warga Kelapian
PONTANG – Bank sampah telah menjadi perencanaan Pemerintah Desa Kelapian, Kecamatan Pontang. Program itu bakal diaplikasikan di Kampung Kelapian. Nantinya, bank sampah tersebut akan membantu warga Kelapian yang telah mengelola sampah nonorganik untuk menambah penghasilan mereka sejak 2017. Pemanfaatan sampah menjadi barang bernilai ekonomi di Kelapian muncul dari keresahan warga kampung itu, terutama ibu-ibunya. Soalnya, perkampungan tersebut kumuh. Banyak sampah berserakan. Tidak dikelola dengan baik. Ibu-ibu di Kelapian pun tergerak untuk mengelola sampah secara mandiri. Mereka memisahkan sampah plastik seperti bekas kemasan air mineral. Kemudian, menjualnya kepada pengepul sampah. “Sekarang kan warga pengolahannya masih masing-masing. Nanti, kita bakal buat bank sampah supaya terkelola dengan baik,” tegas Kepala Desa Kelapian Astalani kepada Radar Banten di ruang kerjanya, Rabu (9/10). Astalani mengaku, rencana pendirian bank sampah tersebut sesuai hasil diskusinya dengan staf Pemerintah Desa Kelapian. “Kebetulan ada Lomba Kampung Bersih dan Aman. Jadi, program ini bisa kita maksimalkan agar lingkungan menjadi semakin bersih,” jelasnya. Dijelaskan Astalani, sampah-sampah bernilai ekonomi dari warga akan dikumpulkan di bank sampah, lalu dipilah. Hasilnya, dijual kepada pengepul sampah. “Soalnya, kalau enggak begitu, kita kewalahan menangani sampah,” keluhnya. RW 01, Kampung Kelapaian, dipilih untuk mewakili Desa Kelapian pada Lomba Kampung Bersih dan Aman karena warganya dinilai kompak. Kesadaran warga menjaga lingkungan di kampung tersebut juga dianggap sudah terbangun. “Setiap hari Jumat, kita gotong royong membersihkan lingkungan kampung,” terang Astalani. Ketua RT 02 RW 01, Kampung Kelapian, Asbabudin mendukung rencana pengelolaan sampah melalui bank sampah oleh Pemerintah Desa Kelapian. Warganya, lanjut Asbabudin, juga antusias menyambut perlombaan yang digagas Radar Banten, Pemkab Serang, dan Polda Banten itu. “Biasanya, habis salat subuh, ibu-ibu pada pungutin sampah,” ungkapnya. Pengelolaan sampah plastik secara mandiri diakui Mariam. Ibu rumah tangga warga Kelapian itu menerangkan, setiap pagi hari, ia sering mengumpulkan sampah bekas kemasan air mineral. Kemudian, dicuci dan dijemur. Pengepul sampah lalu mendatangi rumah Mariam untuk mengambilnya. “Lumayan. Kalau yang belum dibersihin, sekilo Rp2 ribu. Kalau yang sudah dibersihin, sekilo Rp4 ribu,” pungkas Mariam. (mg06/don/ira)
Sumber: