Pesan Berantai Sasar Ojol, Polisi Buru Pengajak Demo
TANGERANG – Ajakan demo ke Jakarta begitu masif melalui pesan berantai. Polisi pun menyelidikinya dan tengah mencari orang pembuat undangan demo. Seperti diketahui, selain pelajar juga para ojek online (Ojol) mendapat pesan yang sama untuk datang ke DPR RI berdemo. "Saya akan cari siapa pelakunya, karena dengan adanya penyebar undangan untuk aksi bisa membuat gaduh. Saya meminta sekali lagi, agar rekan driver ojol untuk bisa fokus mencari nafkah dan tidak terpengaruh oleh ajakan yang tidak pasti,"ungkap Kapolre Metro Tangerang Kota Kombes Pol Abdul Karim saat menemui puluhan Ojol yang tergabung dalam Gograbe Indonesia, Kamis (26/9). Ia menegaskan, pelaku penyebar undangan tersebut akan dicari. Lantaran ajakan melalui pesan singkat tersebut bisa membuat gaduh dan memecah belah Ojol di Jabodetabek. Pada kesempatan itu Kapolres meminta driver Ojol tidak ikut aksi ke Jakarta dan menolak ajakan aksi di DPR RI dari siapapun. "Mereka sengaja saya undang untuk melakukan koordinasi serta meminta kepada mereka agar menolak ajakan dari oknum yang tidak dikenal ," ujarnya. Karim menambahkan, adanya informasi yang viral bahwa ada oknum menyebarkan undangan serta mengajak aksi melalui media sosial kepada driver ojol. Hal itu yang harus dilakukan pencegahan, karena memang ajakan tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan. "Jadi mereka ini sudah mendapatkan undangan serta ajakan aksi di DPR RI, makanya saya undang untuk menanyakan langsung kepada mereka. Setelah ditanya benar mereka dapat undangan, tetapi saya pastikan mereka tidak akan bergerak karena memang mereka sudah komitmen untuk tidak melakukan aksi di Jakarta dan memilih mencari uang untuk kelurga mereka,"paparnya. Sementara itu, Ketua Umum Gograbe Indonesia Fery Budi mengungkapkan, kedatangannya ke Kapolres untuk berkoordinasi serta memastikan anggota Gograbe Indonesia tidak ada yang ikut aksi di Jakarta. "Kami telah bertemu dengan kapolres, kami telah komitmen untuk tidak ikut melakukan aksi di Jakarta. Walaupun banyak sekali undangan atau ajakan untuk aksi, kami memilih mencari nafkah untuk anak istri ketimbang ikut aksi yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,"tuturnya. Ferry menuturkan, dirinya sejak dua minggu lalu sebelum adanya aksi mahasiswa di DPR RI sudah menerima pesan dari nomor kaleng yang isinya mengajak untuk aksi. "Saya sudah dua minggu mendapatkan undangan dari nomor kaleng, ketika saya hubungi nomornya gak aktif, saya balas chatnya tidak ada balesan dan ini bukti bahwa mereka mengajak tetapi tidak bisa bertanggung jawab. Kami sepakati untuk tidak turun ke jalan ikut-ikutan demo dengan yang lain,"tutupnya. (mg-9)
Sumber: