HATTRICK TANPA KEBOBOLAN

HATTRICK TANPA KEBOBOLAN

Keputusan Bambang Nurdiansyah Pelatih Persita menggunakan tiga bek sentral pada kompetisi Liga 2 musim ini dinilai cukup tepat. Kekalahan 2-0 dari Persikad di awal kompetisi dibalas dengan grafik peningkatan pemain lini belakang dalam mengawal gawang Pendekar Cisadane. Terbukti sudah tiga pertandingan terakhir gawang Persita tercatat clean sheet alias tak pernah kebobolan. Diawali dari laga tandang kontra Lampung Sakti, 4 Mei dimana Persita menang 1-0. Kemenangan ini diawali dari kuatnya pertahanan Persita menjaga gawang dari serbuan skuat asuhan Nova Aryanto. Gol yang dibuat Aldy Al Achya diawali dari kemampuan bertahan pemain Persita yang berbuah sepak pojok yang menjadi awal gol ke gawang Lampung Sakti. Clean sheet kedua dialami Persita kala menjamu PS. Bengkulu dengan kemenangan 1-0, 9 Mei 2017 di Stadion Maulana Yusuf, Ciceri Kota Serang. Aldy kembali menjadi pahlawan kemenangan setelah membuat gol dari tendangan penalti. Sekali lagi pertahanan kuat Persita yang digalang Ledi Utomo mampu membendung pemain asuhan Maman Suryaman. Bahkan di babak kedua, pemain PS Bengkulu yang diisi pemain timnas Pusat Pembinaan dan Latihan Mahasiswa (PPLM) dibuat kerepotan untuk bisa menembus pertahanan Pendekar Cisadane. "Komposisi pemain lini belakang menumbuhkan rasa aman kepada pemain lain, sehingga mampu tampil solid meski dalam tekanan. Serangan lawan dapat ditutupi dengan saling mengisi pertahanan," ungkap Banur. "Pertahanan yang bagus bukan karena individu pemain belakang yang berkualitas, tapi kekompakan dan kerjasama yang menjadi kuncinya," kata Banur. Ini juga yang terjadi pada Persita saat mencatat clean sheet ketiga kala menjamu Persika Karawang di Serang. Pertahanan kokoh Persita di babak pertama membuat serangan bergelombang M. Fadil Redian tak mampu menembus gawang Persita yang dikawal Yogi Triana. Pertahanan yang rapat membuat stamina pemain skuat asuhan Suimin diharja merosot. Ini dimanfaatkan dengan baik oleh Persita untuk mencetak dua gol yang disarangkan oleh Aldy dan Sirvi Arvani. "Kami akui pertahanan kuat Persita membuat kami bebas bergerak untuk membangun serangan tanpa takut kebobolan. Pada laga menghadapi Persika Karawang kami mengila di babak kedua, itu tak mungkin terjadi kalau lini belakang kami tak kokoh di babak pertama," ungkap Egi Melgiansyah, kapten tim Persita. Diakui Banur, sapaan Bambang Nurdiansyah, saat ini lini belakang pasukannya adalah sumber kekuatan permainan timnya. Lini belakang memiliki kedalaman pemain yang cukup bagus, sehingga siapa pun yang main tak mempengaruhi kekuatan. Keberadaan tiga pemain senior Ledi Utomo, Rio Ramandika dan Rian Miziar yang didukung M. Diksi Hendika serta Rico Sanjaya memudahkan Banur melakukan variasi pemain di lini belakang meski pakem utamanya adalah keberadaan tiga pemain senior. "Sekarang ini yang harus dihindari oleh bek Persita adalah melakukan kesalahan dasar saat menghadapi tekanan lawan. Jika ini bisa dikurangi saya yakin kami bisa lebih baik di pertandingan lanjutan nanti," pungkasnya. (apw)

Sumber: