Strategis dan Representatif, Periman Wakili Desa Kepandean

Strategis dan Representatif, Periman Wakili Desa Kepandean

CIRUAS – Kampung Periman menjadi pintu masuk ke Desa Kepandean, Kecamatan Ciruas. Letak perkampungan itu kemudian menjadi dasar Pemerintah Desa Kependean menunjuk RW 05, Kampung Periman, mengikuti Kampung Bersih dan Aman Kabupaten Serang 2019. Lingkungan RW 05, Kampung Periman, berada di ujung Desa Kepandean, dan berbatasan dengan Desa Ciruas, Kecamatan Ciruas. “Lingkungan Kampung Periman cukup representatif untuk bisa mewakili desa (Kepandean-red) di Lomba Kampung Bersih dan Aman tingkat Kabupaten Serang. Kampung ini cukup bersih dan tidak terlalu padat penduduknya sehingga mudah diatur. Kami memilih RT 10 dan RT 11 (di RW 05, Kampung Periman-red). Tapi, kita prioritaskan RT 11-nya,” ujar Sekdes Kepandean Ade Sukarni kepada Radar Banten, Senin (26/8). Pemerintah Desa Kepandean, jelas Ade, akan mendorong dan menggerakkan warga Periman agar peduli menjaga kebersihan lingkungannya. “Semoga, perlombaan ini dapat memacu masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan,” harapnya. Keamanan lingkungan Periman, lanjut Ade, menjadi perhatian Pemerintah Desa Kepandean. Pemerintah desa berencana menata pos kamling. Pemerintah desa juga akan melaksanakan beberapa kegiatan untuk menata Periman menjadi rapi. Untuk itu, Ketua RW 05, Kampung Periman, Assari menyatakan, pihaknya akan mengerahkan warga untuk bergotong royong membersihkan Periman. “Gotong royong kita jadwalkan seminggu sekali, pada Minggu sore. Karena, warga Periman rata-rata bekerja di luar kota. Biasanya baru bisa kumpul pada Minggu sore,” terangnya. Assari mengimbau warganya untuk selalu membersihkan selokan di depan rumah-rumah warga. “Adanya Lomba Kampung Bersih dan Aman ini, warga diharapkan bisa menjaga kebersihan dan keamanan wilayahnya. Sehingga, warga terjaga kesehatannya,” katanya. Siskamling di Periman, diakui Assari, belum dilaksanakan oleh warganya. Warga hanya melakukan ronda malam satu kali dalam sepekan, sesuai jadwal yang disusun pengurus RW dan RT. Alasannya, karena mayoritas warga Periman bekerja di luar Kabupaten Serang. “Di luar itu, ronda dilaksanakan warga secara sukarela,” ungkap Assari. (rio/ang/don/ira)

Sumber: