2020, Tangsel Terapkan e-Rapor

2020, Tangsel Terapkan e-Rapor

SERPONG-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel tahun depan targetkan semua SD dan SMP sudah menggunakan sistem penilaian elektronik rapor (e-Rapor). Pasalnya dari 157 SDN dan SMPN 22 yang ada masih belum semua menerapkan sistem ini. Kepala Dindikbud Kota Tangsel Taryono mengatakan, saat ini SD dan SMP negeri di Tangsel semua sudah menerapkan penilaian raport berbasis elektronik (e-Raport). "Tapi belum semua kelas menerapkan e-Raport ini," ujarnya kepada Tangerang Ekspres seusai membuka sosilisasi penilaian e-Raport SD Kurikulum 2019 di Resto Kampung Anggrek, Kamis (15/8). Taryono menambahkan, e-Raport merupakan program Kemendikbud dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan dan terutama bidang penilaian pembelajaran. Dindikbud Kota Tangsel menyambut baik dan terus melaksanakan pembinaan kepada guru-guru. "Program e-Raport dari 2018 sudah dilaksaksanakan, dan kita terus melakukan sosilisasi untuk mengetahui permasalahan apa yang dialami dan cara mengatasinya," tambahnya. Masih menurutnya, dengan sistem e-Raport maka Dindikbud tidak mencetak buku raport lagi seperti biasa. Dari sisi validitas, e-Raport akurasi data tentu lebih baik dibanding manual karena semua berproses secara elektronik, lebih efektif dan efisien karena tidak perlu cetak raport. "Pengolahan nilai menggunakan sistem dan sebelumnya urus nilai caranya manual. Saat kenaikan kelas hasilnya tetap diprint," jelasnya. Taryono menuturkan, dengan menggunakan e-Raport membuat guru atau walikelas bisa mengerjakan pengisian nilai di rumah dengan menggunakan laptop yang sudah dilengkapi sistem e-Raport. Dengan menggunakan e-Raport memiliki manfaat yang luar biasam karena, data berbasis internet tidak akan hilang. e-Raport merupakan sistem aplikasi dan akan tersimpan dimasing-masing sekolah. Saat PPDB kedepan pendaftar nantinya tidak perlu membawa berkas nilai karena nilai ada dalam sistem. Menurutnya, kelemahan raport manual adalah data tidakk tersimpan denagn baik dan bila tidak disimpan dengan baik fisiknya bisa hilang. "Dulu kalau terjadi kebakaran di sekolah yang diutamakan diselamatkan adalah buku induk, sekang tidak lagi. Dengan menggunakan e-Raport data dan nilai siswa tetap aman," ungkapnya. Mantan Sekretaris Dishub Kota Tangsel ini menuturkan, yang bisa mengguanakn sistem ini semua guru dan memiliki user name. Sednagkan orangtua hanya bisa melihat dan tidak bisa mengedit. "Target kita semua SD dan SMP tahun depan sudah gunakan e-Raport, sekolah swast juga harus ngikuti, kalau tidak ikuti akan tertinggal," tuturnya. Sementara itu, Kepala Seksi Kurikulum Bidang SD pada Dindikbud Kota Tangsel Masyhud mengatakan, sebentar lagi semester ganjil dan aplikasi pengisian e-Raport akan diseragamkan. "Jangan sampai ada sekolag yang menggunakan aplikasi berbeda," ujarnya. Masyhud menambahkan, sistem penilaian 3-Raport tersebut akan dibakukan melalui keputusan kepala dinas. Sehingga Kota Tangsel memiliki aplikasi khusus e-Raport. "Saat ini masih ada sebagai sekolah yang belum menggukan e-Raport dan 2020 diharap semua SD dan SMP sudah terapkan," tutupnya. (bud)

Sumber: