Menembak Anjing, Diamankan Polisi

Menembak Anjing, Diamankan Polisi

PANONGAN – Polresta Tangerang mengamankan penembakan anjing. Pelaku dijemput polisi di rumahnya di Perumahan Water Point, Citra Raya, Kecamatan Panongan, pukul 21.00 WIB. Kasus ini berawal dari postingan akun Instagram @anstlucia yang merasa iba melihat anjingnya mati akibat luka peluru. Kapolresta Tangerang Komisaris Besar Polisi, Muhammad Sabilul Alif melalui siaran persnya mengatakan, hewan yang ditembak dengan senapan angin itu merupakan peliharaan warga, bernama Titus. Sedangkan pemilik akun @anstlucia adalah adik ipar Titus bernama Anastasia Lucia. Pelaku merupakan tetangga Titus. “Pelaku berinisial A (38) yang tinggal tidak jauh dari kediaman pemilik anjing. Tim sudah mendatangi rumah terduga pelaku dan mengamankan senjata senapan angin yang diduga digunakan untuk menembak anjing," kata Sabilul, Rabu (14/8). Lanjutnya, hewan yang mati tersebut bernama Beedo, akibat terkena tembakan empat butir mimis (peluru senapan angin). Diketahui, peristiwa penembakan terjadi pada Senin, (12/8) pukul 16.00 WIB. “Titus, mendapat informasi bahwa anjingnya ditembak pelaku. Pemilik kemudian meminta adik iparnya untuk memastikan kebenaran informasi itu. Ternyata, kondisi anjing sudah mati dan ditutupi kertas dan dedaunan,” ujarnya. Kematian anjing tersebut membuat Lucia mendatangi rumah terduga pelaku. Kemudian sempat terjadi adu mulut anatara Lucia dengan terduga pelaku. Hingga, terduga pelaku menodongkan senapan angin. “Pelaku malah menodongkan senapan angin itu kepada Lucia. Tak berselang lama, Titus juga mendatangi kediaman terduga pelaku. Sempat ada cekcok antara pemilik anjing dan terduga pelaku bahkan sempat ditengahi ketua RT setempat. Namun tidak ada hasil,” aku Kapolresta yang suka bersepeda setiap pagi. Namun, saat ini terduga pelaku sudah berhasil diamankan Polresta Tangerang untuk menjalani pemeriksaan. Adapun motif pelaku, gara-gara anak dan istri korban terjatuh saat bersepeda, dikarenakan dikejar anjing milik Titus. Sabilul menegaskan, penangkapan pelaku penembakan bukan semata kekejaman terhadap hewan. Melainkan, penggunaan senjata di luar kewenangan untuk unjuk kekuatan. Serta, untuk memberikan jaminan keamanan masyarakat. “Motif penembakan adalah karena terduga pelaku kesal, akibat istri dan anaknya jatuh dari sepeda karena merasa anjing itu akan mengejarnya. Lalu sudah ada perselisihan gara-gara penembakan. Harus ditindaklanjuti agar masalah tidak melebar. Misalnya justru senjata digunakan untuk menyerang sesama warga. Saya sudah perintahkan kepada jajaran untuk melakukan razia terhadap senapan angin milik warga,” tegasnya. (mg-10)

Sumber: