Pelatih Paskibra Harus Bersertifikat

Pelatih Paskibra Harus Bersertifikat

SERPONG-Untuk memastikan pelatihan paskibra aman dan tak ada korban, Pemkot Tangsel menyarankan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) untuk menyertifikasi pelatih paskibra. Hal ini dikatakan Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie, seusai memimpin rapat lintas sektoral jelang Idul Adha dan HUT ke-74 Republik Indonesia di Soll Marina Hotel, Selasa (6/8). Menurutnya, Walikota Airin Rachmi Diany telah mengarahkan agar PPI saat ini dipertegas siapa yang punya sertivikat untuk melatih. "Yang tidak punya sertifikat pelatih jangan ikut-ikutanan melatih, kalau hanya mendapingi atau mengerahkan silahkan. Tapi, yang melatih harus yang punya sertifikat, silahkan PPI merumuskan sendiri," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (6/8). Pak Ben menambahkan, Pemkot akan minta keterlibatan TNI dan Polri untuk melatih pelatihnya. Ia sudah perintahkan kepada PPI tidak boleh menyentuh calon paskibra secara fisik dan tidak boleh menghukum dengan squat jump karena berbahaya. Hukuman yang diperbolehkan adalah lari atau push up tapi, itu juga dengan batasan tertentu. Namun, bila mereka bukan pelatih tentunya tidak bisa mengukur kemampuan fisik yang dilatihnya. "Jadi saat ini pelatih calon parkibra dilakukan oleh TNI dan PPI hanya mendamping pada formasi saja," tambahnya. Masih menurutnya, Ibu Walikota juga minta calon paskibra diperiksa sekesahatan, baik sebelum dan sesudah latihan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh petugas puskesmas terdekat dari lapangan Cilenggang tempat latihan. Termasuk panitia memastikan sarana prasaranya yang dilakukan Dispora harus memadai. Mulai 11 Agustus mendatang calon paskibra akan dikarantina di Marylin Hotel Serpong. Mantan Bikrokrat Pemkab Tangerang ini menjelaskan, almarhum Aurellia kandidatnya sebagai pembawa baki tidak hanya satu orang dan bisa saja ditambahkan oleh kandidiat yang tidak lulus tapi kualifikasinya masuk. "Kalau tidak ada kandididatnya saya perintahkan agar mengambil petugas pembawa baki tahun lalu yang sudah punya pengalaman," jelasnya. Pak Ben menuturkan, upacara 17 Agustus mendatang di Lapangan Cilenggang Serpong persiapannya relatif sudah siap semua. Baik teknis penyelengaraan, termasuk Paskibraka sudah siap meskipun kemaren sempat mengalami musibah, yakni meninggalnya Aurellia saat akan berangkat berlatih. "Kapolres juga bilang telah menurunkan tim untuk selidiki kematian Aurellia dan kita tinggal menunggu hasilnya," tuturnya. Sebelumnya, Aurellia Qurratu Aini, calon pasukan pengibar bendera (Paskibra) pada upacara 17 Agustus tingkat Kota Tangsel tersebut, Kamis (1/8) sekitar pukul 04.40 WIB menghembuskan nafas terakhir di rumahnya di Taman Royal 2, Cipondoh, Kota Tangerang. Ia meninggal saat akan berangkat berlatih di lapangan Cilenggang Serpong. Keluaga korban sempat mencurigai kematian Aurellia karena di tubuhnya ditemukan luka lebam. Sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab kematiannya. (bud)

Sumber: