DPMPTSP Tangsel Jadi Tuan Rumah Workshop OSS, Pakai ‘Kopi Mantap’, Diikuti 50 DPMPTSP se-Indonesia

DPMPTSP Tangsel Jadi Tuan Rumah Workshop OSS, Pakai ‘Kopi Mantap’, Diikuti 50 DPMPTSP se-Indonesia

PONDOK AREN-Sebanyak 50 Perwakilan Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) se-Indonesia mengikuti workshop pelayanan perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik atau online single subsmission (OSS) dan koordinasi pengawalan investasi memanfaatkan aplikasi (kopi mantap) bertempat di Hotel Santika Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis (1/8). Workshop tersebut diselenggarakan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerja sama dengan DPMPTSP Tangsel. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie. Sekretaris DPMPTSP Kota Tangsel, Eki Herdiana, menjelaskan, DPMPTSP Tangsel tidak mengikuti workshop hanya sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan BKPM. “Kita sudah pernah mengikuti workshop. Tapi, kali ini kita sebagai tuan rumah, workshop ini terkait koordinasi pengawalan investasi menggunakan aplikasi OSS, dimana ada 500 perijinan yang ada di OSS baik dari kementerian dan lainnya, sedangkan perijinan di Tangsel dari 137 ijin yang masuk ke OSS sebanyak 36 ijin,” ungkapnya. Kepala Bidang Analisis Kebutuhan dan Penyusunan Program Pusdiklat BKPM, Melisa Tanjung Putri menjelaskan, workshop OSS dan Kopi Mantap merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap tahunnya, dan diselenggarakan di wilayah yang berbeda-beda. “Workshop ini sangat penting dalam menjalin kerja sama antara aparatur pusat dan daerah dalam memberikan pengetahuan teknis mengenai OSS. “Untuk tahun ini, ada 50 wilayah yang mengikuti workshop yakni dari Banyumas, Pati, Pekalongan, Baubau, dan lainnya,” ungkapnya. Dia mengatakan, koordinasi pengawalan investasi memanfaatkan aplikasi alias Kopi Mantap. Tujuan aplikasi ini untuk memudahkan koordinasi fasilitasi pemenuhan komitmen perizinan melalui OSS yang sifatnya lintas kewenangan yang pengawalannya oleh Satgas Nasional, Satgas Provinsi, dan Satgas Kabupaten dan Kota. Aplikasi ini diharapkan bisa mendekatkan komunikasi antara pusat dan daerah sehingga sistem koordinasi bisa terintegrasi. "Aplikasi ini memungkinkan efektivitas dan efisiensi koordinasi dengan menggunakan platform berbasis teknologi informasi yang didukung fitur kolaborasi, knowledge sharing, serta pertemuan jarak jauh melalui video atau audio conference," kata dia. Ia mengatakan, aplikasi ini tidak jauh beda dengan whatsapp grup, namun khusus untuk keperluan pejabat di Indonesia. "Bayangkan sekarang kan banyak sekali koordinasi melalui whatsapp grup. Kita disediakan koleksi aplikasi alat kolaborasi online Kopi Mantap seperti whatsapp versi korporasi isinya ada data aspirasi, alat digital yang sama seperti pemerintah Singapura," katanya. Sementara Wakil Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, menjelaskan, pelayanan perizinan diberikan oleh Tangsel dipermudah dalam rangka peningkatan investasi di Tangsel. “Dengan OSS ini dapat mempermudah pelayanan investasi di tangsel, sebagai penyelenggara kita harus merubah minesite dari manual ke teknologi digital, jadi kita harus bergerak cepat, menghindari tatap muka dengan memberikan pelayanan yang serba terkoneksi, sehingga sumber daya manusia pun perlu ditingkatkan, dan inilah pentingnya penyelenggaran workshop ini,” singkatnya. (mol)

Sumber: