RPJMD Cantumkan Pemekaran Wilayah, Akan Lahir Kabupaten Tangerang Utara

RPJMD Cantumkan Pemekaran Wilayah, Akan Lahir Kabupaten Tangerang Utara

TIGARAKSA-Kabupaten Tangerang akan dipecah. Dibentuk kabupaten baru. Kabupaten Tangerang Utara, namanya. Persiapan pembentukan wilayah baru ini, bukan sekadar wacana. Tapi, sangat serius. Sudah masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menangah Daerah (RPJMD) Kabupaten Tangerang 2018-2023. Di bawah kepemimpinan Bupati A.Zaki Iskandar dan Wakil Bupati Mad Romli. Kabupaten Tangerang Utara rencananya akan membawahi 13 kecamatan. Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Ahmad Supriyadi, menegaskan, rencana pembentukan kabupaten baru itu, memang masuk dalam dokumen RPJMD 2018-2023 yang sudah disahkan oleh DPRD bebeberapa waktu lalu. Ia mengatakan moratorium (penundaan sementara) pemekaran daerah baru sudah dicabut oleh pemerintah pusat. Ini menjadi kesempatan besar, bagi Pemkab Tangerang untuk membentuk pemerintahan baru di wilayah utara. ”Karena, pada 2018, keran moratorium sudah di buka pemerintah pusat. Memang ada cantuman di buku besar RPJMD untuk pemekaran. Memang Kabupaten Tangeran ini, cocoknya terbagi dua wilayah,” katanya kepada Tangerang Ekspres usai rapat paripurna di gedung dewan, Rabu (31/7). Supriyadi menegaskan, tujuan pembentukan daerah baru untuk pemerataan pembangunan. Ia memaparkan, secara geografis dan pertimbangan akademis, masih sangat mungkin Kabupaten Tangerang dimekarkan menjadi dua daerah. Menurutnya, tidak ada pihak yang bisa menghalangi upaya pemerintah dearah untuk memeratakan pembangunan. “Dalam era demokrasi yang terbuka saat ini tidak ada yang bisa menghalangi untuk pemekaran. Kalaupun ada yang menghalangi, bisa dikatakan pengebirian demokrasi,” tegas pria yang suka makan ikan laut tersebut. Kata Supriyadi, kesejahteraan masyarakat akan meningkat dengan adanya Kabupaten Tangerang Utara. Selain itu, akses warga kepada pemerintahan menjadi lebih mudah. Mengingat jaraknya tidak terlalu jauh. Ia mengaku, beberapa investasi besar didorong menuju daerah utara. Dengan tujuan adanya peningkatan pendapatan masyarakat. Aspek pendidikan menjadi perhatian khusus pemerintah dalam menyiapkan pemekaran. “Semua pemodal besar didorong ke utara sehingga masyarakat bisa meningkat secara ekonomi yang akhirnya pendidikan dan kesehatan bisa ikut meningkat. Karena, selain dari infrastruktur, kedua aspek tersebut menjadi perhatian utama pemkab,” jelas politisi senior PDIP. “Semakin luas suatu daerah tentunya jangkuan pemerintah menjadi terkendala. Terutama pada kesiapan aspek transportasi dan birokrasi. Tata wilayahnya pun di daerah utara, ada yang masuk rencana pembangunan nasional. Saya berharap, warga pantura harus menyiapkan diri untuk menyongsong kabupaten baru,” imbuhnya. Senada, anggota DPRD dari Partai Demokrat Adi Tiya Wijaya, turut membenarkan, adanya rencana pembentukan kabupaten baru di wilayah utara masuk dalam RPJMD. Hanya saja, ada beberapa isu yang masih dalam kajian bersama. Mulai dari pendapatan asli daerah (PAD), sosial, serta pendidikan, selain adanya sarana dan pra-sarana pendukung. “Iya memang masuk di rencana lima tahun kedepan. Hanya saja saya belum tahu efektifnya kapan akan dimekarkan. Namun ada beberapa aspek yang masih harus dikaji mendalam. Dari hitung-hitungan kemarin pendapatan asli daerah utara masih kurang. Sehingga masih banyak yang harus dipersiapkan. Pemerintah daerah juga sudah mempersiapkan step by step,” jelasnya, pria yang akrab disapa Adit melalui sambungan seluler kepada Tangerang Ekspres. Kata Adit, terdapat 13 kecamatan rencananya masuk dalam daerah pemekaran Tangerang Utara dengan potensi yang berbeda disetiap dearah. Secara tata ruang dan wilayah (RTRW) daerah pantura sudah diperbarui terutama pada kecamatan yang dekat dengan Bandara Soekarno-Hatta. Semula sebagai kawasan pertanian, kini sudah diubah untuk kawasan bisnis, perkantoran dan jasa. Namun, pemerintah perlu mengkaji tata wilayah secara khusus di kecamatan lain. “Kalau dari dapil itu dapil 2 dan 3 yang masuk pemekaran. Kecuali, Kecamatan Rajeg, Sindangjaya, dan Pasar Kemis. Dimana sudah mulai dipersiapkan fasilitas, infrasktruktur, tata ruang dengann tujuan, ketika sudah siap semuanya,” jelasnya. “Kalau saat ini masih kajian dari sisi akademisi, filosofi, sosial dan lainnya. Selain dari pendapatan asli daerahnya. Walaupun potensi di daerah utara sudah lengkap, mulai dari pertanian, perindustrian, kelautan, hingga kawasan bisnis. Kemungkinan nanti dibagi dalam beberapa zona khusus untuk menyokong pertumbuhannya. Saya pribadi setuju karena ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi pantura,” tukasnya. (mg-10)

Sumber: