Dinkes Siap Siaga Bencana

Dinkes Siap Siaga Bencana

TIGARAKSA – Penanganan pasca-banjir menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang, melalui Dinas Kesehatan bersama Puskesmas. Hal yang menjadi perhatian yakni persebaran penyakit yang sering timbul menyerang para korban banjir. Kepala Bidang Persebaran Pencegahan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Hendra Tarmizi mengatakan, persebaran penyakit lebih cepat disaat banjir karenanya penanganan pasca-banjir menjadi fokus perhatian. “Seperti diare, influenza, hingga kencing tikus yang kerap kali tersebar pasca-banjir,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Jumat (5/7). Lanjut Hendra, Dinas Kesehatan memiliki tim medis reaksi cepat bencana selain fokus penanganan penyakit pasca banjir. Hendra mengaku, Puskesmas se-Kabupaten Tangerang sudah terkoordinir dan siaga 24 jam. “Kemudian kita siapkan ambulan siap siaga dan petugas puskesmas yang standby serta apabila nanti dibutuhkan rujukan tidak perlu menunggu waktu lama. Dan yang paling penting mencegah persebaran penyakit pasca-banjir,” jelasnya. Hendra memastikan stok obat tidak menjadi masalah untuk mengobati penyakit yang timbul usai banjir. Ia mengatakan pasca-banjir banyak timbul penyakit radang paru-paru yang diakibatkan masyarakat terdampak kurang istirahat. “Serta kebanyakan tidur di luar rumah, sehingga banyak yang mengalami sakit paru-paru. Kalau penyakit seperti kulit, diare, dan kencing tikus kita kelompokan sebagai penyakit yang secara langsung terdampak,” terangnya. Lanjutnya, petugas medis dinas kesehatan bersama petugas puskesmas mendatangi rumah warga untuk membunuh bakteri penyebab penyakit pasca-banjir. Hal ini dilakukan setelah diketahui sarang bibit penyakit serta adanya penderita. “Pasca-banjir biasanya kita turun ke rumah warga untuk menyebar semacam detergent yang dapat membunuh dan mencegah penyebab penyakit kencing tikus dan diare,” tukasnya. Sementara itu, Pengamat Kesehatan dr. Dewi Maria Yuliani mengatakan, penanganan penyakit pasca banjir menjadi hal penting yang harus menjadi perhatian utama. Ia mengaku masyarakat yang menjadi korban bakal bertambah apabila dalam penanganan penyakit pasca banjir tidak dengan sigap. “Kalau terjadi bencana seperti banjir maka yang perlu mendapat perhatian yakni penanganan persebaran penyakit pasca-banjir,” tukasnya. Selain itu, data korban penderita penyakit yang tercatat di puskesmas menjadi penting serta perlu up dating data yang cepat dan tepat. Sebab, jumlah penderita penyakit menjadi acuan dalam menentukan langkah pencegahan. “Usai dilakukan sweeping oleh dinkes nanti ada skrining masalah kesehatan yang akan timbul. Biasanya dilihat dari peningkatan kasus yang tercatat dipuskesmas,” tukasnya. (mg-10/mas)

Sumber: