Dispar Susun Paket Wisata

Dispar Susun Paket Wisata

CIPUTAT-Sektor pariwisata merupakan salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) Kota Tangsel. Meskipun Tangsel tidak memiliki wisata alam namun, banyak tempat-tempat yang ada bisa dijadikan tujuan wisata dan sampai saat ini belum ada paket-paket wisata yang bisa dijual kepada wisatawan. Untuk itu, Dinas Pariwisata Kota Tangsel mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan paket wisata daerah di Kota Tangsel bersama pelaku wisata di Tangsel, mulai dari hotel, restoran, agen traverl dan lainnya. FGD dilaksanakan di Gedung 3, Ruang 3A, Balai Kota Tangsel, Selasa (25/6). Kepala Dinas Pariwisata Kota Tangsel Judianto mengatakan, dalam rangka mewujudkan kota yang cerdas, modern dan religius dan untuk mengimplementasikan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2012 tentang penyelenggaraan pariwisata di Kota Tangsel. Sehingga Dinas Pariwisata perlu melaksanakan penyusunan paket wisata daerah dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan di Tangsel. “FGD ini dalam rangka penyusunan paket wisata daerah Tangsel dan diharap dapat memberikan informasi paket wisata yang ada di Tangsel, supaya lebih menarik lagi bagi wisatawan domestik maupun internasional," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Selasa (25/6). Judianto menambahkan, di Tangsel banyak paket-paket wisata yang bisa dibuat. Contohnya paket wisata edukasi, misalnya bila ada kunjungan ke Puspiptek maka menginapnya nantinya di hotel mana, makannya di restoran mana. "Bila itu dibuatkan paket tentu membuat tertarik wisatawan yang datang, plus ada diskon yang diberikan tentunya," tambahnya. Masih menurutnya, Tangsel tidak memiliki wisata alam tapi Tangsel memiliki banyak tempat edukasi. Sisalnya outbont di Lubana Sengkol Setu, Wisata Edukasi Dongeng dan lainnya. "Tentunya kalau sudah ada paket yang ditawarkan tentunya harganya lebih murah dan menarik," tuturnya. Sementara itu, Walikota Tangsel Airin Rachmi Diany mengatakan, penyusunan paket tersebut merupakan strategi pemkot untuk terus meningkatkan potensi pariwisata di kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang tersebut. “Tangsel hanya memiliki luas wilayah 147 Km per segi, dengan jumlah penduduk 1.5 juta jiwa, kami terus menjaga tata ruang wilayah, dimana 70 persen merupakan kawasan perumahan dan pemukiman dengan sektor ekonomi yang ada perdagangan dan jasa," ujarnya. Airin menambahkan, yang menjadi pekerjaan rumah Pekot Tangsel adalah bagaimana Tangsel menjadi rumah dan kota kita bersama. Tidak hanya dinikmati oleh masyarakatnya saja, namun, juga bisa mendatangan orang. Sehingga efek perdagangan dan jasa tidak hanya untuk masyarakat Tangsel namun, juga untuk masyarakat luar Tangsel juga. "Saya berharap dengan FGD ini bisa melihat skala mana yang harus didahulukan untuk pariwisata Tangsel," harpanya. Masih menurutnya, jangan terlalu banyak paket wisata yang ditawarkan namun, beberapa titik tetapi fokus saja. Wisata di Tangsel saat ini bisa dibuat seperti destinasi Kampung Berkelir yang dibuat di Pemkot Tangerang. Tangsel bisa lakukan itu namun, harus fokus kepada titik yang ingin kita kembangkan. "Jangan lupa kita juga harus jadi instagramable, seperti anak jaman sekarang. Sehingga kita bisa menjual wisata kita melalui media sosial," tuturnya. (bud)

Sumber: