Dinkop Bersama ICSB Banten Gelar Pameran UMKM Potensi Ekspor 2019

Dinkop Bersama ICSB Banten Gelar Pameran UMKM Potensi Ekspor 2019

CIPUTAT-Dinas Koperasi dan UMKM Kota Tangsel bersama Internasional Council for Small Business (ICBS) Internasional Provinsi Banten menggelar pameran UMKM Potensi Ekspor 2019 di Plaza Rakyat di Balai Kota Tangsel, Senin (17/6). Dalam pameran tersebut, diikuti 80 pelaku UMKM dari 8 kabupaten/kota se-Banten. Tidak hanya pameran produk-produk UMKM, juga dilakukan diskusi tentang pengembangan keunggulan kompetitif produk UMKM di Aula Blandongan Balai Kota. Asda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Tangsel plus panitia acara, Retno Prawati mengatakan, pameran tersebut diikuti pengurus ICSB se-Banten, pelaku usaha UMKM se-Banten yang berpotensi ekspor dari unsur pemerintah dan masyarakat. "Acara ini dilaksanakan atas partisipasi anggota dan masyarakat dan pengurus ICSB Banten, Dinas Koperasi dan UMKM Tangsel dan pihak swasta," ujarnya, Senin (17/6). Retno menambahkan, tujuan acara adalah untuk meningkatkan semangat pemberdayaan dan motivasi terhadap UMKM di tanah air. "Plus meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap hari UMKM internasional," tambahnya. Sementara itu, Walikota Tangsel yang sekaligus Ketua ICSB Banten Airin Rachmi Diany mengatakan, pameran dan diskusi UMKM yang dilaksanakan merupakan rangkaian ICSB internasioal yang akan diadakan 27 Juni mendatang di New York, Amerika Serikat. "Dengan diperingati ICSB Internasional ini kita sosialisasikan ada bahwa ada organisasi ICSB yang fokus terhapat pelaku UKM dan UMKM yang didorong untuk menjadi eksportir," ujarnya. Airin menambahkan, ICSB adalah organisasi non profit internasional yang memiliki perhatian kepada pendidikan, penelitian serta pertukaran ide untuk mengembangakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dunia. Organisasi tersebut berdiri sejak 1995 dengan aggota 85 negara. "Cikal bakal ICSB Indonesia telah didirikan oleh Iwan Dipta dari Kementerian Koperasi dan UKM pada 1 Mei 2015," tambahnya. Masih menurutnya, ICSB Indonesia memposisikan dirinya sebagai payung bagi organisasi, komunitas serta gerakan lain yang memiliki perhatian terhadap pengembangan UMKM di Indonesia. Sebagai organisasi dengan reputasi internasional, ICSB memiliki agenda rutin tahunan seperti, acara-acara diskusi panel seputar kewirausahaan dan juga ulangtahun tiap 27 Juni. Ia berharap acara yang dilaksankan dapat meningkatkan pemahaman dan mengembangkan ide-ide para pengurus ICSB dan pelaku UMKM menuju tingkat dunia. Dan bertujuan meningkatkan semangat pemberdayaan terhadap UMKM ditanah air sekaligus meningkatkan kesadarann masyarakat terhadap hari UMKM internasional. "Saya berharap kalau UMKM sudah jadi eksportir maka punya kemandirian, sehingga pelakunya bisa membagi dan berbagi dengan sekitarnya tentang suksestori dan lainnya," tambahnya. Ibu dua anak tersebut menjelaskan, ICSB bersama dengar Dirjen Beacukai dan perguruan tinggi untuk bisa menjadi inkubasi. Sehingga mana saja yang memiliki regulasi apa yang bisa menjadi instensif bagai pelaku UMKM sehingga memudahkan mereka menjadi eksportir. "Fasilitasi dari pemkot salah satunya kerjasama ICSB, dan beacukai dengan memberikan sosialisasi dan Disperindag mendorong calon pelaku eksportir memahami aturannya. padahal ada hal yang dipermudah," jelasnya. Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinkop dan UKM Kota Tangsel Dahlia Nadeak mengatakan, Dinkop sebagai liding sektor kegiatan tersebut sukses menyelenggarakan acara yang diikuti 80 pelaku UMKM se-Banten. "Pelaku UMKM se-Banten memamerkan produk-produk UMKM yang memiliki potensi ekspor," ujarnya. Dahlia menambahkan, di Tangsel banyak potensi produk UMKM yang bisa diekspor. Contohnya hiasan furnitur, dekorasi, fashion, batik, tas, sepatu aksesori, dodol, sambal, bebek, sagon, bir pletok dan lainnya. "Ini potensi yang patut dikembangkan supaya dapat diekspor," tambahnya. (adv)

Sumber: