Golkar Tergantung Restu Airin, Demokrat Siap Usung Kader di Pilkada Tangsel

Golkar Tergantung Restu Airin, Demokrat Siap Usung Kader di Pilkada Tangsel

SETU-Isu pemilihan walikota dan wakil walikota Tangsel (Pilwalkot) Tangsel mulai menghangat. Bahkan, sejumlah tokoh di Kota Tangsel sudah mulai bersosialisasi untuk maju dalam perhelatan kontestasi pilkada tersebut. Namun demikian, Partai Golkar sebagai pemegang 'kekuasaan' di Kota Tangsel, masih tetap adem-ayem dengan isu ini. Bahkan, salah satu fungsionaris partai berlambang pohon beringin ini, Sukarya, menyatakan jika isu pilkada masih prematur dibicarakan. Sukarya yang merupakan Wakil Ketua I DPD Partai Golkar Tangsel bahkan meminta agar para pengurus partai tidak genit soal keinginan untuk maju diperhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangsel yang akan digelar pada Tahun 2020 mendatang. "Pilkada Tangsel kan masih lama, jadi pengurus partai gak usah genit lah bersosialisasi untuk maju di pilkada walikota 2020 mendatang. Karena di Golkar ada mekanisme yang harus ditempuh untuk maju di pilkada 2020," katanya, kepada awak media, kemarin. Selain itu, Sukarya mengatakan, meski dapat mengusung calonnya sendiri, partai Golkar memastikan akan berkoalisi dengan partai lain pada pesta demokrasi skala lokal nanti. Koalisi dalam ajang Pilkada tahun depan dinilai penting untuk pemanangan kandidat yang di usung Golkar Tangsel. "Kalau secara jumlah kursi, kita dapat mengusung sendiri. Tetapi, kami pastikan akan tetap berkoalisi dengan partai lain, karena koalisi itu sangat penting," ujarnya. Sukarya menambahkan, dalam kontestasi Pilkada, sangat tidak mungkin partai politik mengusung sendiri tanpa adanya koalisi. Apalagi, saat ini sudah ada beberapa partai yang ingin mengajak koalisi dengan Partai Golkar pada Pilkada 2020. "Bahkan ada partai politik yang sudah tertarik yang ingin berkoalisi. Tapi belum bisa saya katakan, karena saat ini semuanya masih prematur" ungkapnya. Sukarya juga belum bisa menentukan siapa yang nantinya akan menjadi partai koalisi Partai Golkar pada Pilkada nanti, apakah komposisinya akan sama saat Pilkada 2015 lalu. Dimana, Pilkada 2015 lalu Golkar berkoalisi dengan banyak partai seperti PAN, PKB, PPP, PKS dan Partai NasDem. "Kemungkinan koalisinya bisa saja berubah bisa saja masih dengan teman-teman dari partai yang dulu di kaolisi 2015. Politikan dinamis kita tidak tahu nanti Golkar akan berkoalisi dengan siapa," bebernya. Disinggung siapa calon yang akan diusung partai Golkar, Sukarya mengatakan bahwa untuk menentukan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota masih belum bisa ditebak siapa yang akan diusung. Karena, harus ada restu dari Ketua DPD Golkar Tangsel, yakni Airin Rachmi Diany yang kini menjabat sebagai Walikota Tangsel. "Kalau untuk calon itu kan masih lama ya, tentunya kita godog di internal kita dulu siapa yang akan kita usung. Dan juga harus ada restu pimpinan kita yaitu ibu Airin. Karena beliau kan saat ini memimpin Tangsel, jadi beliau paham betul sosok seperti apa yang dibutuhkan masyarakat Kota Tangsel selanjutnya," pungkasnya. Perlu diketahui, Pemilu 2019 mengantarkan Partai Golkar Kota Tangerang Selatan (Tangsel) merebut 10 kursi DPRD Kota Tangsel. Dengan raihan tersebut, Partai Golkar di prediksi bisa melenggang sendiri calonnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangsel 2020 mendatang. Berbeda dengan Partai Golkar, Partai Demokrat yang pada Pilkada 2017 sama-sama mengusung calon walikota tampak optimistis menanggapi isu politik ini. Bendara DPC Kota Tangsel, Rizki Jonis meyakini partainya bisa mengusung kader internal di pilkada Tangsel tahun depan. Menurutnya, modal politik Demokrat di Pilkada Tangsel 2020 sudah lumayan bagus. Yakni dengan mengantongi 5 kursi di DPRD Kota Tangsel. "Dulu (2017) saja kursi Demokrat 3 mengusung calon sendiri masa sekarang 5 kursi tidak mengusung," katanya, ditemui di ruang Fraksi PADI kemarin. Ia juga memastikan, Demokrat akan mengusung kader internal terlebih dahulu sebelum mendukung tokoh dari luar. Baik tokoh partai maupun di luar partai. "Kader internal Demokrat banyak yang berpotensi. Tentu saja kami akan membuka penjaringan calon walikota, tapi prioritas untuk kader internal," paparnya. (esa)

Sumber: