30 Ribu Wajib Pajak Bayar PBB via SIMPPEL

30 Ribu Wajib Pajak Bayar PBB via SIMPPEL

SERPONG-Keberadaan Sistem Penyampaian SPPT PBB Elektronik (SIMPPEL) di Kota Tangsel mendapat sambutan positif. Ini terlihat dari, banyaknya warga yang mengakses aplikasi itu untuk menyelesaikan kewajiban Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)-nya. Catatan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangsel, sekitra 30 ribu wajib pajak di Tangsel telah menggunakan SIMPPEL untuk melakukan akses informasi tagihan pembayaran PBB. Wakil Walikota Tangsel Benyamin Davnie mengungkapkan, sudah 40 persen wajib pajak di Tangsel menggunakan SIMPPEL untuk pengecekan pembayaran PBB. “Sudah 30 ribu wajib pajak yang pelayanan PBBnya menggunakan SIMPPEL, untuk itu Saya meminta kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) untuk mengintensifkan penagihannya, dan memperbanyak fasilitas untuk pembayaran PBB, sambil menunggu Tangsel Pay,” ungkap Benyamin. Benyamin mengatakan, target PBB dan BPHTB di Tangsel akan ditambah di tahun depan, melihat kebutuhan keuangan yang cukup besar. Sehingga diharapkan ada inovasi dan semangat untuk menagih wajib pajak yang memiliki piutang. Sementara, Kepala Bidang Pajak Daerah 1 pada Bapenda Indri Sari Y, menjelaskan, SIMPPEL ini mempermudah masyarakat khususnya wajib pajak untuk melihat tagihan dan pbbnya.“Dari 400 ribu wajib pajak, sudah 30 ribu yang menggunakan fasilitas tersebut,” ungkapnya. Inovasi ini dilahirkan untuk memudahkan masyarakat mendapatkan SPPT PBB yang selama ini harus di ambil di kantor Kelurahan setempat setelah menunggu cukup lama SPPT PBB dicetak secara masal. Dengan SIMPPEL Wajib Pajak cukup melakukan registrasi secara online pada website e-sppt.tangerangselatankota.go.id dan memasukan data sesuai data yang tertera pada SPPT PBB dan setelah itu SPPT PBB dapat dicetak secara mandiri oleh wajib pajak dimanapun. Sementara itu, untuk capaian PBB per 10 Juni ini mencapai 84.5 miliar dari target sebesar Rp 358 miliar, biasanya capaian akan naik di Agustus karena jatuh tempo. Sedangkan untuk BPHTB sudah mencapai Rp 205 miliar dari target Rp 449 miliar. (mol/esa)

Sumber: