ICRC Gelar Kompetisi Akhlak

ICRC Gelar Kompetisi Akhlak

JAKARTA – Komite Internasional Palang Merah (ICRC) bekerja sama Program Studi PPKn FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Institut Agama Islam Nadhatul Ulama (IAINU) Kebumen, untuk kali pertama menyelenggarakan "Kompetisi Akhlak Kemanusiaan" di Yogyakarta dan Kebumen, Jawa Tengah. Kompetisi ini diikuti 10 sekolah mitra UAD di Yogyakarta dan 9 sekolah mitra IAINU di Kebumen. Akhlak Kemanusiaan adalah program pendidikan tentang aturan-aturan dan prinsip-prinsip dalam Hukum Humaniter Internasional (HHI) yang ditujukan bagi generasi muda. Modul ini disusun ICRC bekerjasama dengan Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta sejak 2015 untuk menguatkan pemahaman tentang HHI di kalangan generasi muda. Lewat studi kasus dan role play Program Akhlak Kemanusiaan memiliki keunikan tersendiri karena menggunakan metode yang menstimulus peserta didik untuk memainkan peran aktif dalam proses belajar melalui studi kasus dan role-play. Dalam modul ini peserta didik diarahkan untuk menjadi pribadi yang lebih humanis dengan mengembangkan sikap empati dan non-diskriminatif terhadap sesama. Wakil Kepala Delegasi Regional ICRC untuk Indonesia dan Timor-Leste, Dany Merhy, menyatakan kegiatan kompetisi ini merupakan salah satu bentuk evaluasi dan apresiasi atas penyelanggaraan program Akhlak Kemanusiaan di 40 sekolah di Yogyakarta dan Kebumen. Dany berkeinginan agar kompetisi ini bisa diperluas di wilayah lain yang sudah menyelenggarakan program Akhlak Kemanusiaan, seperti Makassar, Ambon dan Palu. “Indonesia menjadi pionir penyelenggaraan kegiatan dan modul semacam ini. Saya berharap agar ke depannya keberhasilan penyelenggaraan di Indonesia bisa menjadi contoh dan dapat ditiru di negara-negara lain dimana ICRC bekerja," imbuhnya. Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan (FKIP) UAD, Dody Hartanto mengungkapkan program Akhlak Kemanusiaan penting bagi dunia pendidikan sebagai bagian upaya pembentukan karakter peserta didik. "Kami melihat program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam upaya pembangunan karakter di kalangan peserta didik karena penekanannya pada pengembangan karakter positif. Saya berharap kompetisi ke depannya akan diikuti oleh semakin banyak sekolah," jelas Dody. (jpnn/mas)

Sumber: