Seminggu Dirawat, Anggota KPPS 31 Wafat

Seminggu Dirawat, Anggota KPPS 31 Wafat

KOTA TANGERANG-Penyelenggara Pemilu di Kelurahan Bugel, Kecamatan Karawaci meninggal dunia. Anggota KPPS Basuki, mengalami sakit lambung pasca menjalankan tugas menjadi di TPS 31. Ia sempat dirawat selama satu minggu, setelah selesai penghitungan suara di tingkat TPS. Basuki mengalami sakit lambung dan tidak bisa tertolong walau sudah di rawat di salah satu rumah sakit yang ada di Karawaci. Menurut mantan Ketua KPPS 31, Dede Supriatna, sebelumnya Basuki mengalami sakit perut saat penghitungan berlangsung. Karena khawatir ada apa-apa akhirnya Basuki dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Waktu penghitungan almarhum mengeluh perutnya sakit. Karena tidak kuat akhirnya kami bawa ke rumah sakit. Kebetulan saat itu saya ada di TPS untuk menyaksikan penghitungan,"ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (13/5). Dede menjelaskan, setelah dibawa ke rumah sakit, Basuki tidak ada tanda-tanda akan sembuh. Bahkan kondisi Basuki selama dirawat mengalami penurunan. "Selama dirawat Basuki memang mengalami penurunan kondisi fisik, kondisinya terus melemah. Saya mendapatkan kabar dari keluarganya bahwa hari ini (kemarin) Basuki meninggal dunia, selanjutnya diinfokan kepada Ketua KPU Kota Tangerang bahwa ada KPPS yang meninggal,"paparnya. Sementara itu, Ketua KPU Kota Tangerang Ahmad Syailendra membenarkan jika anggota KPPS 31 meninggal dunia setelah di rawat. Bahkan, ia sempat menjenguk Basuki pada saat rekapitulasi di kecamatan. "Benar bahwa saudara Basuki adalah ketua TPS 31, saya juga sempat menjenguk setelah mendapat info almarhum masuk rumah sakit. Tetapi takdir berkehendak lain Basuki dinyatakan sebagai pejuang demokrasi yang gugur pada saat bertugas,"ungkapnya. Ahmd menjelaskan, untuk masalah santunan, ia akan mengajukan lagi kepada KPU RI. Karena memang sebelumnya hanya 1 orang yang meninggal dan saat ini bertambah 1 orang. "Kalau santunan yang kemarin sudah kami ajukan dan tinggal menunggu pencairan saja. Karena memang sistem pencairan itu langsung masuk dalam rekening keluarga dan bukan kita yang memberikan. Untuk Basuki kami akan coba ajukan lagi,"tutupnya (mg-9)

Sumber: