Jelang Piala Sudirman 2019, Greysia/Apriyani Tetap Pilihan Utama

Jelang Piala Sudirman 2019, Greysia/Apriyani Tetap Pilihan Utama

SEKTOR ganda putri tidak punya terlalu banyak pemain yang dapat dijadikan andalan untuk sementara ini. Paling kuat dan hanya satu-satunya adalah pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Itupun mereka mengalami penurunan. Sebelumnya mereka berada di peringkat ketiga dunia pada 2018, lalu melorot ke posisi kelima dunia pada tahun ini. Greysia/Apriyani dibuat kesulitan menghadapi ganda putri Jepang yang saat ini betul-betul menguasai tiga besar dunia. Prestasi mereka sempat jalan di tempat dengan hanya menduduki posisi semifinal Indonesia Masters. Mereka akhirnya mampu melakukan pembuktian dengan mempertahankan gelar juara di India Open 2019 dan menjadi runner-up Malaysia Masters. Namun, optimisme tetap dipupuk demi mendapat kuota untuk beraga di Olimpiade 2020 nanti. Greysia/Apriyani juga masuk ke dalam skuad Merah Putih yang dikirim untuk berlaga di Piala Sudirman di Nanning, Tiongkok pada 19-26 Mei. Mereka jadi satu-satunya pasangan yang diandalkan, walaupun PP PBSI membuat kejutan dengan turut memasukkan nama Ni Ketut Mahadewi Istarani sebagai cadangan. Tidak ada nama pasangan kedua Indonesia, yaitu Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris "Hingga saat ini yang paling konsisten dan stabil hanya Greysia/Apriyani. Kalau saya pribadi, di ganda putri mau menurunkan yang terbaik,” ujar Eng Hian, pelatih pelatnas ganda putri. Dipilihnya Ketut ke dalam tim, karena dinilai dia merupakan pemain yang paling fleksibel. Mampu dipasangkan dengan siapa saja dari sisi gaya permainan. Padahal selama ini di turnamen resmi, Didi (sapaan akrab Eng Hian) belum pernah memasangkan antara Greysia/Ketut ataupun Apriyani/Ketut. Ini akan jadi penampilan perdana jika nantinya terdapat kendala pada pasangan utama. Di Piala Sudirman 2019, Indonesia berada satu grup dengan Denmark dan Inggris. Negara lawan juga telah merilis daftar pemain yang akan diturunkan. Tetapi kalau melihat dari peringkat dunia, rasanya tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan mengenai itu. Dari Denmark ada Alexandra Boje (ranking 114), Rikke Soby (ranking 133), dan Sara Thygesen/Maiken Fruergaard (ranking 19 dunia). Pasangan terakhir itu secara head-to-head belum pernah menang dalam tiga game melawan Greysia/Apriyani. Sementara skuat Inggris akan diwakili oleh Chloe Birch/Lauren Smith (ranking 32) dan satu cadangan Abigail Holden. Belum pernah ada sejarah pertemuan antara Birch/Smith dengan pemain kita. Sehingga di babak kualifikasi ganda putri harusnya lebih percaya diri dan punya kans lebih untuk menyumbang poin di fase grup. Lawan boleh dikategorikan belum terlalu berbahaya. Kendati demikian, Didi terus menggeber persiapan fisik bagi para pemainnya, terutama Greysia. Usai gelaran Badminton Asia Championship bulan lalu, tangan kanan pebulu tangkis 31 tahun itu sempat membengkak. Akibatnya Greysia/Apriyani mundur dari New Zealand yang notabene turnamen pembuka kualifikasi olimpiade. “Kalau sudah terpilih masuk tim, berarti sudah punya tanggungjawab. Sudah harus siap dipasangkan dengan siapa saja, sudah tidak ada alasan lagi,” ujar pemain asal Bali itu. (jpg/apw)

Sumber: