Jelang Piala Sudirman 2019, Sektor Tunggal Putri Bikin Was-Was

Jelang Piala Sudirman 2019, Sektor Tunggal Putri Bikin Was-Was

DUA lawan Indonesia di fase grup Piala Sudirman 2019, Denmark dan Inggris, telah merilis skuatnya. Nama-nama tersebut, di atas kertas, levelnya masih di bawah para pemain Indonesia. Terutama dari sektor ganda putra dan tunggal putra. Namun, ada sektor yang dikhawatirkan jadi pengganjal: tunggal putri. Di sektor itu, Denmark membawa Mia Blichfeldt (peringkat 22) dan Line Hojmark Kjaersfeldt (19). Sedangkan Inggris diwakili Chloe Birch (48) dan Abigail Holden (belum punya peringkat BWF). Jika dilihat dari peringkat dunia dan rekor pertemuan, mungkin Gregoria Mariska Tunjung lebih unggul daripada mereka. Namun, yang jadi permasalahan saat ini ialah semangat bertanding serta daya tahan dua pemain kita, Gregoria dan Fitriani. Tren di lapangan, terutama Jorji—sapaan Gregoria—belum bisa memberikan penyelesaian sempurna. Saat posisi genting, dia tidak kuat adu reli dan akhirnya menyerah. Alhasil sampai sekarang target untuk mengalahkan pemain yang berada di kisaran top 10 dunia belum bisa dilaksanakan. Pelatih tunggal putri Rionny Mainaky terus memupuk daya tahan para atletnya agar lebih strong di lapangan. Porsi latihan selama tiga jam di pelatnas betul-betul diperketat. Tidak boleh ada waktu yang terbuang. "Saya biasakan untuk main lebih lama, baik di posisi depan atau belakang. Yang paling penting sabar," tutur Rionny. "Dengan begitu, otomatis mereka akan punya power dan speed. Ketahanannya juga terbentuk. Jadi kalau bisa mereka yang menguasai lawan, bukan sebaliknya," papar mantan pelatih ganda putra Jepang itu. Soal fisik juga diperbaiki. Waktu sekitar dua minggu lebih digunakan untuk membentuk agar tubuh Jorji dan Fitriani lebih fit. Utamanya bagi Jorji yang beberapa kali cedera pinggangnya kambuh. Piala Sudirman 2019 yang dihelat di Nanning, Tiongkok, dua pekan lagi (19-26/5) menjadi debut Jorji. Apakah dia bakal langsung diturunkan pada game pertama melawan Denmark (19/5)? Rionny belum mau membeberkan. Ini terkait strategi serta melihat pemain lawan. "Bakal saya cek lagi dari head to head-nya. Suasana lapangan dan jenis bola juga harus dipertimbangkan," kata Rionny. Kemungkinan besar, memang Jorji yang akan dipasang. Pemain 19 tahun itu unggul 2-1 atas Blichfeldt dalam tiga kali pertemuan. Rekor melawan Kjaersfeldt sama. Jorji punya modal head to head 1-0 walaupun kemenangan itu diraih lewat rubber game. "Jorji sudah mulai menunjukkan kualitasnya. Tinggal nanti dia mau memaksa atau tidak di lapangan," jelas Rionny. "Secara pukulan dia bagus, kalau mau memaksa bisa. Masalahnya dia tidak bisa tahan lama," ujar Rionny. (jpg/apw)

Sumber: