342 K2 Diganjar SK CPNS

342 K2 Diganjar SK CPNS

TIGARAKSA – Penantian panjang tenaga honorer dari Kategori 2 (K2) berbuah manis. Pengabdian yang cukup lama, serta mereka dinyatakan lolos saat mengikuti ujianan mengantarkan 342 K2 mendapatkan Surat Keputusan (SK) calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang diserahkan langsung Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar. Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, mengukuhkan pegawai honorer K2 menjadi calon pegawai negeri sipil. Ia berharap para pegawai dapat memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat mengingat tugas dan fungsinya sebagai abdi negara. “Pengkuhan sudah dan pelantikan sudah jadi nanti langsung di tempatkan sesuai dengan SK. Saya berpesan kalau ada pungli atau calo tinggal laporkan saja kepada pihak berwajib. Selamat bekerja untuk melayani masyarakat,” ujarnya, saat pengarahan para CPNS di Gedung Serba Guna Puspemkab Tangerang, di Tigaraksa, Senin (29/4). Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia  (BKPSDM) Ahmad Surya Wijaya, mengatakan, pegawai efektif bekerja mulai 1 Mei 2019, terkecuali tenaga pengajar yang bekerja lebih awal dikarenakan berasal dari tenaga honorer sebelum diangkat CPNS. Secara rinci CPNS diantaranya terdiri dari 118 guru, tenaga kesehatan maulai dari dokter hingga keteknisian sekira 90 orang. Penempatan di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai dari Dinas Perkim tiga orang, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air sebanyak tujuh orang, Dinas Tata Ruang dan Bangunan sebanyak tujuh orang. “Sedangkan di Dinas Kominfo terdapat satu orang, Bappeda satu orang, DLHK satu orang, di BPKAD satu orang, di BKPSDM satu orang dan di Setda satu orang. Mereka mulai Mei sudah mulai bekerja, kalau guru sudah bekerja terlebih dahulu. Saya tegaskan apabila ada pungli lapor saja silahkan, mau ke aparat hukum atau bupati atau datang ke kantor BKPSDM,” tegasnya. Sementara itu, salah seorang penerima SK CPNS Rahmat, mengaku senang dengan penerimaan SK CPNS tersebut. Dirinya berjanji akan meningkatkan kinerja yang selama ini telah ia lakukan mengabdi di SD negeri. “PNS ataupun bukan itu hanya status saja. Jauh lebih penting adalah memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat, termasuk saya dalam mendidik anak bangsa,” tegas Rahmat. (mg-10/mas)

Sumber: