Tanggul Tanah Sungai Cisadane “Dikupas”

Tanggul Tanah Sungai Cisadane “Dikupas”

PAKUHAJI – Sungai Cisadane meluap di Kampung Kamal RT 04/05, Desa Gaga, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Jumat (26/4) lalu. Akibatnya, air sungai itu merendam perkampungan tersebut dengan ketinggian mencapai 80 sentimeter. Anton, seorang warga setempat mengatakan, peristiwa tersebut baru pertama kali dialami sejumlah warga di Kampung Kamal, Desa Gaga. Pasalnya, selama ini air sungai Cisadane tidak pernah meluap hingga ke pemukiman warga.“Ini karena debit air sungai Cisadane yang tinggi. Ditambah lagi, tanggul tanah sungai ini dipangkas salah satu pengusaha yang memanfaatkan bantaran sungai sebagai tempat usahanya,” ungkap Anton, kepada Tangerang Ekspres, Minggu (28/4). Kata Anton, pada Minggu pagi, sejumlah ibu rumah tangga mendatangi seseorang yang dianggap sebagai orang kepercayaan pemilik tempat usaha.  Tujuan mendatangi orang itu, lanjut Anton, mereka meminta pertanggung jawaban dari pemilik tempat usaha, sebab banyak barang elektronik milik masyarakat yang rusak setelah terendam air. Ia menuturkan, air sungai Cisadane meluap sekitar Pukul 06.00 WIB pada Jumat lalu. Dampaknya, air merendam pemukiman warga dengan ketinggian antara 50 sampai 80 sentimeter. Air itu mulai mengering sekitar Pukul 16.00 WIB. “Karena hal itu, tidak aktivitas di sekolah,” ujarnya. Ia berharap pemerintah dapat membangun tanggul beton di sepanjang bantaran sungai Cisadane di Kampung Kamal, Desa Gaga. Selain itu, pemerintah menindak tegas oknum pengusaha yang memangkas tanggul tanah sungai Cisadane, untuk kepentingan pribadi. Di tempat terpisah, Mansur, Kepala Desa Gaga mengatakan, akibat sungai Cisadane meluap, air merendam pemukiman di Kampung Kamal RT 02/05, RT 03/05 dan RT 04/05. Jumlah kepala keluarga (KK) yang terkena dampak luapan sungai tersebut sekitar 300 KK. Ia mengakui luapan air sungai Cisadane diakibatkan ada pengusaha yang memanfaatkan bantaran sungai Cisadane sebagai tempat usaha. Sebab, tanggul tanah  dikepras atau dikupas agar dapat dijadikan sebagai akses keluar-masuk kendaraan. “Tanggul tanah dikupas pengusaha di bantaran sungai itu, agar dapat dijadikan akses keluar-masuk kendaraan,” singkatnya. (zky/mas)

Sumber: