Di Tangsel, 53 Honorer K2 Tak Lulus Tes P3K

Di Tangsel, 53 Honorer K2 Tak Lulus Tes P3K

CIPUTAT-Sebanyak 199 tenaga honorer 2 (K2) lulus dalam tes Penerimaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Pemkot Tangsel. Sementara itu, 53 orang yang tak lulus tes bisa mengikuti tes K2 lagi dalam sesi selanjutnya. Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kota Tangsel Apendi mengatakan, ada 252 pegawai K2 telah mengikuti tes seleksi P3K. "Dari 252 tenaga K2 yang ikut tes, sebanyak 199 orang lulus, yakni 197 tenaga pengajar dan dua orang tenaga pertanian (fungsional)," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Kamis (11/4). Apendi menambahkan, pengumunan lulus tidaknya tenaga K2 tersebut diumumkan Badan Kepegawaian Nasional (BKN), Senin (8/4) lalu. Selanjutnya, BKPP Kota Tangsel akan melakukan pemberkasan kepada tenaga K2 yang lulus, dengan memverifikasi ijazah, akta kelahiran, KTP-el dan lainnya. Setelah semuanya lengkap, berkas tersebut akan diserahkan kepada BKN, dan selanjutknya akan mendapatkan Nomor Induk Kepegawaian (NIK). "Sedangkan bagi tenaga K2 yang tidak lulus tes, boleh ikut lagi kalau ada seleksi lagi," tambahnya. Masih menurutnya, Kota Tangsel mendapat kuota 366. Namun, hanya 252 orang yang mengikuti seleksi dan 199 yang lulus tes. Syarat utama mengikuti P3K adalah memiliki pendidikan strata satu (S1), sudah lama menjadi K2. Namun, tidak ada minimal indek prestasi komulatif (IPK). "K2 di Tangsel jumlahnya 927 orang yang berasal dari tenaga pengajar, kesehatan, pertanian. “Namun, hanya 199 orang yang beruntung dan lulus tes P3K," ungkapnya. Apendi menuturkan, pembiayaan atau gaji tenaga P3K yang lulus akan ditanggung oleh Dindikbud dan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3). Sebelumnya, BKPP bersama dinas tersebut telah membicarakan terkait gajinya dan mereka sanggup menganggarkan. "Meskipun di daerah lain ada yang tidak mampu menggaji P3K lantaran tidak punya anggaran tapi, di Tangsel tidak menjadi masalah dan sanggup. Setelah P3K dapat NIK. Nanti ada SK dari walikota, tidak ada pelantikan. Namun, hanya pengarahan dari walikota supaya lebih baik lagi dalam bekerja," ungkapnya. Di Kabupaten Tangerang, guru mendominasi kelulusan. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Tangerang Ahmad Surya Wijaya, mengatakan, jumlah peserta yang mengikuti tes sebanyak 1039 orang. Mereka akan mengisi untuk formasi guru, kesehatan, dan penyuluh pertanian. “Yang lulus ada 687 orang yang didominasi guru. Bagi yang tidak lulus bisa saja mengikuti test P3K gelombang berikutnya. Namun kita belum mendapat jadwal serta formasi apa tahap berikutnya. Ini diumumkan melalui website yang pertama mereka mendaftar sscasn.id,” ujarnya melalui sambungan seluler, Kamis (11/4). Tahap selanjutnya, kata Surya, para calon P3K yang sudah lulus tes diharuskan melengkapi berkas. Hal tersbut dilakukan untuk proses verifikasi. Pemberkasan tersebut berjalan hingga pelantikan. “Harus berkas asli. Semua berkas itu kita minta asli untuk mencocokan antara berkas yang diupload oleh mereka ke website saat pendaftaran dengan berkas aslinya. Kita belum mendapat jadwal pelantikan P3K masih menunggu dari pusat,” tukasnya. (bud/mg-10)

Sumber: