Pemungutan Suara di Ciledug Ricuh

Pemungutan Suara di Ciledug Ricuh

TANGERANG – Kekhawatian ricuh saat pemungutan suara Pemilu terjadi di Kecamatan Ciledug. Sekitar pukul 13.00 WIB, ada salah seorang warga datang ke TPS untuk mencoblos. Karena waktu sudah habis, warga tersebut tidak diperbolehkan. Namun ia memaksakan diri untuk mencoblos. Perselisihan pun terjadi hingga membuat gaduh suasana. Beruntung petugas kepolisian yang berjaga di TPS, sigap mengamankan. Sehingga  petugas KPPS bisa melangsungkan penghitungan suara. Saat proses penghitungan, kejadian menegangkan kembali terjadi. Salah satu saksi tidak terima surat suara yang sudah dicoblos dinyatakan tidak sah. Anggota KPPS langsung menghubungi anggota Polri untuk bisa diselesaikan. Sempat terjadi dorong-dorongan antara saksi dengan anggota kepolisian. Petugas mengamankan saksi tersebut agar tidak mengganggu jalannya penghitungan surat suara. Setelah selesai, kotak suara pun dibawa dan dikawal ketat ke Kantor Kelurahan. Dua kejadian ricuh tadi hanya simulasi pengamanan Pemilu yang dilakukan Polsek Ciledug di TPS 38 Jalan Sektor Raya RT 01/07, Kelurahan Sudimara Jaya, Kecamatan Ciledug, Rabu (3/4). Simulasi memperagakan beberapa adegan. Mulai dari pengamanan kotak suara dari TPS ke kantor kelurahan hingga penanganan pengamanan jika ada yang protes pada saat pencoblosan dan pengitungan suara di TPS. Kapolsek Ciledug Kompol Supiyanto mengatakan, simulasi tersebut dilakukan agar pada saat pelaksanaan, anggota yang melakukan pengamanan bisa mempraktikannya di TPS. "Simulasi ini sebagai langkah pengamanan Pemilu di TPS, mulai dari pengamanan kotak suara serta pengamanan lainnya. Agar pada saat Pemilu dari pencoblosan sampai dengan penghitungan serta pengantaran kotak suara ke kantor Kelurahan bisa aman terkendali," ujarnya kepada Tangerang Ekspres. Supiyanto menjelaskan, simulasi tersebut diawali dengan apel anggota yang dilakukan di Polsek Ciledug. Selanjutnya anggota mengawal kotak suara, surat suara, serta logistik Pemilu ke TPS yang ada di wilayah Ciledug. Setelah sampai, petugas akan bertukar nomor handphone dengan KPPS untuk mengantisipasi jika terjadi sesuatu mudah menghubungi. "Langkah itu akan kami lakukan pada saat pelaksanaan, kita akan lakukan pengawalan dengan ketat agar tidak terjadi sesuatu. Karena kita menginginkan Pemilu berjalan dengan lancar,"paparnya. Supiyanto menambahkan, akan melakukan monitoring ke setiap TPS yang ada di Ciledug. Hal itu dilakukan untuk bisa mudah komunikasi dengan para anggota yang berjaga di TPS serta bisa memantau langsung keamanan di masing-masing TPS. "Saya akan melakukan pemantauan langsung, agar saya bisa mengetahui situasi keamanan di masing-masing TPS. Jika ada sesuatu bisa dengan mudah melakukan koordinasi. Kami pastikan pelaksanaan Pemilu di Ciledug aman terkendali,"ungkapnya. (mg-9)

Sumber: