Dimakan Usia, Jembatan Lontar Rusak Parah

Dimakan Usia, Jembatan Lontar Rusak Parah

KEMIRI – Kondisi jembatan Lontar yang menghubungkan Kecamatan Kemiri dan Kronjo, Kabupaten Tangerang rusak parah. Kondisi jembatan saat ini disebut sangat tua dan sangat berbahaya. Apalagi jalur ini, menjadi jalur yang dilintasi kendaraan PLTU Banten 3 Lontar yang kerap membawa material berat. Jembatan yang berlokasi diantara empat desa meliputi, Desa Klebet dan Desa Lontar, Kecamatan Kemiri. Serta Desa Pagedangan Ilir dan Desa Pagedangan Udik, Kecamatan Kronjo disebut dibangun sekitar 1980 silam. Karena usia yang relatif uzur, dipastikan konstruksinya juga uzur. Konstruksi jembatan juga disebut sudah semakin goyah. Aspal jembatan sudah beberapa kali mengelupas hingga harus dilakukan tambal sulam. Bahkan bagian bawah jembatan besi penyanggah sudah terlihat, sehingga membayakan pengendara yang melintasi. Pelaksana tugas (Plt) Camat Kemiri Yati Nurulhayat mengatakan, pemerintah kecamatan sudah melaporkan kondisi jembatan Lontar kepada Bupati Tangerang melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA). Ia berharap, jembatan tersebut harus segera diperbaiki.  Pertimbangannya, karena jembatan itu sudah tua sekali. Itu juga ada di jalan utama Kronjo-Mauk yang sekarang padat kendaraan. Tidak hanya itu, pihak Kecamatan Kemiri sudah mengajukan pembangunan jembatan, melalui kegiatan musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) Kecamatan Kemiri sejak 2017 lalu. “Namun, pembangunan jembatan yang memiliki lebar sekitar enam meter dan panjang lima puluh meter itu, belum direalisasikan sampai tahun ini,” kata Yati, kepada Tangerang Ekspres, Rabu (13/3). Respon dari Pemerintah Kabupaten Tangerang, dengan mengirim pihak DBMSDA Kabupaten Tangerang, untuk mengecek kondisi jembatan. “Soal teknis kerusakan, pihak DBMSDA Kabupaten Tangerang yang lebih paham,” ujarnya. Kedepan, diharapkan Pemerintah Provinsi Banten dapat membangun kembali jembatan itu pada tahun ini. Dengan begitu, kondisi jembatan dapat menjadi lebih baik. Lalu, lebar jembatan dapat diperlebar lagi. Muntasan, seorang warga mengatakan, kondisi jembatan diatas Sungai Cimanceri itu cukup memprihatinkan. Sebab, secara pandangan mata, beberapa coran di bagian bawah jembatan sudah keropos. Bahkan, terkelupas. “Parahnya lagi, saat dilintasi mobil truk, maka sebagian badan jembatan bergoyang. Untung, masih ada sejumlah besi yang menahan. Tapi itu tetap riskan sekai untuk keselamatan pengguna jembatan,” ungkapnya. (zky/mas)

Sumber: