Survei Pilpres 2019 untuk Provinsi Jabar, Angka Elektabilitas Makin Tipis

Survei Pilpres 2019 untuk Provinsi Jabar, Angka Elektabilitas Makin Tipis

JAKARTA - Elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin versus Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subiato-Sandiaga Uno, di wilayah Jawa Barat makin ketat. Ini seperti yang dipaparkan Lembaga Survei Indopolling Network. Ya, Survei Indopolling Network menyebut pasangan Jokowi-Ma'ruf Amien elektabilitasnya 41,7 persen. Sedangkan pasangan Prabowo-Sandiaga Uno sebesar 37,9 persen. Dengan kondisi ini ada selisih sekitar empat persen. "Terlihat persaingan elektabilitas yang sangat ketat antara kedua pasangan," kata Direktur Riset Indopolling Network, Arum Basuki, dalam siaran pers yang dilansir Fajar Indonesia Network (FIN), Rabu (13/2). Ditambahkan Arum, jumlah sampel surveinya mencapai 1.200 responden dengan margin of error 2,8 persen dan sampel menyebar secara proporsional di seluruh Jawa Barat. Pengambilan data lapangan dilakukan selama periode 21-27 Jauari 2019. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik multistage random sample. "Untuk pemilih yang merahasiakan jawaban dan belum menentukan pilihan masih sebesar 20,4 persen," terangnya. Dia menjelaskan Jokowi terlihat unggul di zona wilayah Jawa Barat bagian timur (wilayah Cirebonan). Di wilayah ini, Jokowi 55,396 persen sedangkan Prabowo 31,6 persen, sisanya 13,296 tidak menjawab. Sementara pasangan Prabowo-Sandi unggul di zona wilyah Jawa Barat bagian selatan yakni Jokowi 40 persen, Prabowo 50 persen dan sisanya 10 persen tidak menjawab. Zona wilayah Jabar bagian tengah, zona wilayah Jabar bagian barat (Bandung Raya) dan zona wilayah Jabar bagian utara menjadi wilayah perebuatan (battle ground). Di zona wilayah Jabar bagian tengah, pasangan nomor urut 01, elektabilitasnya mencapai 41,996, sedangkan pasangan nomor urut 04 tercatat 41,2 persen, dan sisanya 16,996 persen tidak menjawab. Di zona Jabar bagian utara Jokowi 35,096 persen, Prabowo 30,7 persen dan sisanya 34,4 persen tidak menjawab. Kemudian di zona Jabar bagian barat Jokowi 40,0 persen dan Prabowo 39,0 persen dan sisanya 21 persen tidak menjawab. Sementara itu, pasangan Prabowo-Sandi unggul di kelompok pemilih pemula (17-25 Tahun) dan 56-65 Tahun. Pasangan Jokowi Ma'ruf Amin Unggul di kelompok umur (26-35 Tahun), (46-55 Tahun) dan 65 tahun ke atas sementara di kelompok umur (36-45 Tahun) menjadi segmen perebutan. Lebih lanjut ia mengatakan dari sisi dukungan akar rumput partai pengusung Jokowi-KH Ma'ruf Amien, terlihat pemilih PDl-P paling solid mendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amien. "Kalau sebesar 91,096 persen pemilih PDl-P mendukung Jokowi-KH Ma'ruf Amien. Begitupun dukungan 'grass root' partai pengusung Prabowo-Sandi, terlihat pemilih Partai Gerindra paling solid mendukung Prabowo-Sandi sebesar 89,896 persen," paparnya. Terpisah, Direktur Eksekutif organisasi Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini tidak begitu menanggapi terkait hasil survei. Ia hanya menekankan para calon presiden berani menyampaikan substansi visi misi mereka pada lima tema yang diperdebatkan dalam Debat Pilpres 2019 putaran kedua. Pada 17 Februari 2019, Komisi Pemilihan Umum akan menggelar Debat Pilpres 2019 putaran kedua dengan tema Energi, Pangan, Infrastruktur, Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Pasalnya, Titi khawatir para kandidat lebih memilih untuk mengemukakan pendapat secara normatif saja dan tidak menjelaskan program kerja yang ditawarkan berkaitan dengan lima tema tersebut. "Karena ini temanya rumit, kompleks, tidak banyak dipahami orang awam, saya kuatir mereka cenderung bermain pada narasi aman yang populis saja," ucap Titi. Menurut dia, calon harus berkomitmen untuk menjadikan acara debat sebagai arena pendidikan politik bagi pemilih sehingga Capres betul-betul memaparkan gagasan dan programnya dalam debat tersebut. Ditambahkannya, dari dokumen visi misi kedua pasangan calon Capres Cawapres yang disetor ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), pihaknya memperkirakan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan lebih banyak membahas mengenai energi dan infrastruktur. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga diperkirakan akan lebih menekankan pada isu pangan dan energi. Ia mengimbau kepada para pasangan calon agar pada debat putaran kedua ini tetap menjelaskan program mereka terkait lima tema yang sudah ditentukan. "Meski mereka punya atensi utama dalam menawarkan visi misi program. Tapi jangan pula mereka hanya fokus pada satu isu," pungkas Titi. (lut/ful/fin)

Sumber: