PKH Dorong Perekonomian Mandiri

PKH Dorong Perekonomian Mandiri

TANGERANG – Masyarakat Kota Tangerang merasakan manfaat bantuan sosial non tunia melalui program kelurga harapan (PKH). Bantuan tersebut dirasakan dapat meringankan beban ekonomi masyarakat. Hal tersebut terlihat saat Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, memberikan bantuan PKH diberikan kepada ribuan ibu-ibu dari Kecamatan Tangerang dan Kecamatan Karawaci selaku keluarga penerima manfaat (KPM) di Kota Tangerang. Menurut Agus, PKH mendorong kemandirian ekonomi KPM sehingga perlahan akan tergraduasi dan tidak lagi bergantung pada bantuan sosial. "Presiden mengambil kebijakan menaikkan indeks bantuan mulai 2019. Jadi jumlah bantuannya ditambah sesuai kondisi keluarga ibu-ibu. Dengan kenaikan ini mudah-mudahan bisa disisihkan untuk ditabung,"ujarnya. Agus mengatakan, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) untuk mengambil bansos PKH juga memiliki fitur tabungan. Jadi uang bansos yang tidak diambil tidak akan hilang dan aman untuk disimpan di rekening bank. "Penyaluran bansos non tunai ini merupakan gagasan Presiden yang bertujuan agar ibu-ibu mulai mengenal perbankan, mengenal menabung. Mudah-mudahan dalam jangka waktu tertentu uangnya cukup untuk modal usaha,"ungkapnya. Agus menambahkan, untuk membimbing KPM memulai usaha pihaknya telah menyiapkan pendamping PKH.  Oleh Pendamping mereka mendapatkan pengetahuan untuk mengelola uang bantuan agar digunakan dengan bijak untuk keperluan produktif. "Ibu Marlina menjadi contoh bagi kita semua, bahwa keuletan dan tekad yang bulat dalam berusaha akan membuahkan hasil yang baik. Marlina adalah penerima PKH sejak 2015. Warga Kecamatan Cibodasari ini mengelola usaha  parut kelapa. Sejak menjadi penerima PKH dirinya mengikuti Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) dan mendapatkan materi pengelolaan keuangan keluarga dan didorong untuk pengembangan usaha,"tuturnya. Agus menambahkan, Kementerian Sosial menargetkan pada 2019 sebanyak 800 ribu KPM tergraduasi secara mandiri dari kepesertaan PKH. "Ini menjadi tantangan bagi kita semua. Peran Pendamping PKH akan lebih signifikan. Saya percaya dengan kemampuan Pendamping dapat mendorong kemandirian KPM,"pungkasnya. Sementara itu di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat mengatakan, realisasi penyaluran masing-masing bantuan sosial secara nasional per 30 Januari, untuk PKH mencapai 83,50 persen dan BPNT mencapai 90,88 persen. "Bantuan Sosial PKH dan BPNT  tahap I Tahun 2019 untuk Kota Tangerang sebanyak Rp45.058.105.000, terdiri dari PKH Rp39.632.025.000 untuk 31.802 KPM, BPNT Rp5.426.080.000 untuk 49.328 KPM," katanya. Lanjut Harry, KPM yang hadir pada hari ini sebanyak 1.000 orang terdiri KPM penerima PKH dan BPNT dari Kecamatan Tangerang sebanyak 500 orang dan Kecamatan Karawaci sebanyak 500 orang, SDM pendamping dan APD PKH 82 orang dari Kota Tangerang. "Pada kesempatan ini kami menggelar ekspos usaha bersama dan usaha mandiri dari KPM PKH. Menampilkan berbagai jenis usaha yang sedang dirintis dengan mengoptimalkan sumber daya yang tersedia," tutupnya. (mg-9/mas)

Sumber: