135 SMP di Kabupaten Tangerang Siap UNBK
TIGARAKSA–Belum semua SMP di Kabupaten Tangerang melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer. Dari 351 SMP negeri dan swasta, hanya 135 sekolah yang siap UNBK. Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Pahrudin mengatakan, alat kelengkapan UNBK untuk SMP baik negeri atau swasta telah diverifikasi pada Januari. Ini untuk melihat kesiapan para sekolah. “Ada 20 SMP negeri, untuk swasta ada 115 yang siap setelah kita lakukan verfikisi alat,” katanya kepada Tangerang Ekspres saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler, Rabu (6/2). Pahrudin melanjutkan, jumlah SMP negeri sebanyak 86 sekolah sedangkan swasta sebanyak 265 dengan jumlah siswa sekitar 61.000. Adapun untuk kelas tiga hanya 31.000 orang, tidak termasuk siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs). “MTs bukan kewenangan kita, untuk SMP sebanyak 351 sekolah untuk negeri 86 dan swasta 265,” sambungnya. Kata Pahrudin, untuk uji verifikasi alat yang dilakukan di SMP se-Kabupaten Tangerang meliputi; kepemilikan server utama berbabis Core i5 serta memiliki cadangan server. “Komputer lain selain server boleh menggunakan prosesor selain Core i5, serta memiliki cadangan server minimal satu," Lalu, rasio jumlah komputer dengan siswa maksimal 1:3, artinya satu komputer digunakan oleh tiga orang siswa. Atau, boleh memiliki komputer gabungan dengan SMA kalau memang berada dalam satu atap. "Kalau lab komputer gabungan bersama SMA, ada di swasta doang, karena satu atap yayasan,” lanjutnya. Perihal jaringan internet, Pahrudin menyebutkan, seluruh sekolah yang siap UNBK menggunakan jaringan internet dengan kabel. Serta, sudah sesuai dengan standar kementerian. Meski begitu, ia tak menampik jika masih ada beberapa yang menggunakan jasa pihak ketiga untuk jaringan internet. “Minimal untuk kecepatan internet 100 Mbps, tidak boleh hotspot harus pake kabel bukan nirkabel jaringannya. Karena download soal dan uppload jawaban yang membutuhkan kecepatan stabil seusai standar kementerian,” tegasnya. Selain internet, kesiapan pasokan listrik menjadi perhatian, Pahrudin, mengaku telah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Distribusi Jakarta-Tangerang untuk tidak dilakukan pemadaman selama UNBK berlangsung. Ia pun telah menyarankan pihak sekolah untuk menyewa Genset sebagai cadangan ketika terjadi pemadaman. “Surat ke PLN biar tidak dilakukan pemadaman sudah dilayangkan. Prinsipnya 99 persen tidak ada kendala soal listrik,” akunya. Lanjutnya, perangkat komputer yang sering menjadi incaran perampokan juga mendapat perhatian. Ia mengaku sekolah swasta lebih rentan terkena maling dikarenakan kurangnya tenaga pengamanan. “Terutama sekolah yang jauh dari permukiman masyarakat lebih rentan. Untuk kepolisian itu ada kebijakan dari pimpinan, biasanya April turun pengamanan di sekolah,” pungkasnya. (mg-10)
Sumber: