BPBD Cari Korban Tenggelam, Arus Sungai Cimanceri Deras
KEMIRI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, masih terus menyisir Sungai Cimanceri untuk menemukan Fikri (18). Korban dan kedua temannya hendak membersihkan diri usai membajak sawah. Namun nasib sial menimpa Fikri yang merupakan warga Kampung Ribut, Desa Ranca Labuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang, dirinya terpeleset dan jatuh ke dalam kali. Ia pun kemudian terbawa arus air dan hanyut. Dua orang temannya berupaya menolong namun tidak membuahkan hasil. Kosrudin, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang mengatakan, hari ini (kemarin-red) merupakan pencarian korban tenggelam pada hari ke kedua. Peristiwa naas tersebut terjadi sekitar pukul 17.00 WIB pada Selasa (29/1). Namun, pihaknya menerima laporan sekitar Pukul 11.00 WIB pada Rabu (20/1). Namun pencarian terus dilakukan selama beberapa hari kedepan. “Sekarang kami sudah mengerahkan sebanyak 10 personil, dua perahu karet dan peralatan penyelalaman, sebagai usaha mencari korban tenggelam di Sungai Cimanceri,” ujarnya. Dalam pencarian korban, ia menuturkan, pihaknya mengalami beberapa kendala. Kendala-kendala itu yakni arus sungai yang memiliki kedalaman antara dua sampai lima meter ini cukup deras, lalu kondisi warna air sungai yang keruh. Sehingga, lanjutnya, petugas kesulitan melakukan pencarian dengan cara penyelaman. Bila dipaksakan, khawatir membahayakan bagi penyelam. Dengan begitu, proses pecarian yang dilakukan adalah menyisiri Sungai Cimanceri dari tempat kejadian perkara (TKP) mengikuti arus air sungai. “Besok (hari ini) kami akan menentukan hingga kapan melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Cimanceri,” jelasnya. Ia menjelaskan, jenazah korban tenggelam di air tawar akan muncul ke permukaan air selama antara tiga sampai tujuh hari, sedangkan jenazah korban tengelam di air laut muncul ke permukaan selama satu sampai dua hari. (mg-2/mas)
Sumber: