Rp235 Miliar untuk Gedung 3 RSU

Rp235 Miliar untuk Gedung 3 RSU

PAMULANG-Proyek pembangunan gedung tiga rumah sakit umum (RSU) Kota Tangsel bakal menelan dana besar. Pemkot Tangsel memproyeksikan anggaran sebesar Rp235 miliar dana hingga bangunan itu layak pakai. Saat ini, proyek gedung 3 RSU Tangsel yang berlokasi di Pamulang itu masih dalam pekerjaan kontruksi tiang pancang. Pekerjaan ini termasuk lamban, mengingat anggaran pembangunan tiang pancang digelontorkan pada APD 2018. Artinya, semestinya proyek selesai akhir tahun lalu. Kepala Bidang Bangunan Non-Perkantoran pada Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) Kota Tangsel Buana Mahardika mengatakan, sampai saat ini pembangunan tiang pancang atau pondasi baru sampai tiga persen. "Jangan lihat tiga persennya tapi, nilai kontraknya. Kontrak pembangunan tiang pancang sebesar Rp35 miliar," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Senin (21/1). Buana menambahkan, saat ini kontraktor sedang penyelesaian pembangunan pondasi. Pelaksana proyek dikerjakan oleh PT Mam Energindo dan pelaksana oleh PT Sangkuriang. Ia berharap pembangunan pondasi cepat selesai, sehingga pembangunan konstruksi atas agar bisa segera dilakukan. "Saya berharap pembangunan pondasi cepat selesai dan pembangunan konstruksi atas bisa segera dilakukan karena, tahun ini pembangunan konstruksi atas harus selesai," tambahnya. Masih menurutnya, untuk pembangunan konstruksi atas disipakan anggaran Rp100 miliar. Sedangkan tahun depan disiapkan sekitar Rp100 miliar untuk tahap finishing gedung, mulai dari cat, plafon, kaca, pintu, AC dan lainnya. "Jadi total anggaran yang disiapkan untuk membangun gedung tiga sebesar Rp230 miliar dan tahun depan semua ditarget selesai," jelasnya. Buana menuturkan, dalam pembangunan RSU tahap tiga tersebut akan dibangun dua gedung, yakni satu gedung dengan empat lantai dan satu gedung 8 lantai. Untuk gedung empat lantai nantinya akan digunakan untuk ruang cuci baju pakaian, ruang perawat, ruang alat medis. Sedangkan gedung 8 lantai akan digunakan untuk instalasi gawat darutat (IGD), laboratorium, radiologi dan lainnya. "Lantai 5 sampai 7 untuk rawat inap dengan jumlah 121 tempat tidur. IGD ini akan menggantikan ruang IGD di gedung pertama yang ukurannya kurang mumpuni," ungkapnya. Sambil menunggu pembangunan tiang pancang selesai dikerjakan, Buana mengaku sekarnag sedang membuat akses jalan untuk tempat parkir kendaraan yang lokasinya di belakang RSU. Nantinya, selama proses pembangunan gedung tiga, kendaraan keluarga pasien maupun pegawai RSU yang selama ini parkir disekitar proyek akan dipindahkan sementara di belakang RSU. "Di belakang RSU ini ada tanah punya pemerintah, dan kita sedang buat akses menuju sana," tuturnya. Sementara itu, Plt Direktur RSU Tangsel Allin Hendalin Mahdaniar mengataan, gedung tiga RSU tersebut sesuai sesuai blue print akan digunakan untuk IGD. "Jadi IGD sekarang akan dipindah ke gedung tiga dan gedung satu dan dua akan kita redesain," ujarnya. Allin menambahkan, nantinya saat ada pelayanan yang dipindah ke gedung tiga maka pelayanan yang saat ini ada di gedung satu dan dua akan diredisain sesuai kebutuhan yang tidak ada disana. Sesuai rencana gedung tiga akan ada pengklusteran kelas, mulai VIP kelas 1, 2 dan 3. "Termasuk fasilitas pemeriksaan penunjang yang saat ini belum ada, seperti cityscan akan ada ada digedung tiga. Jadi nanti pelayanan mudah-mudahan selesai di RSU Tangsel dan tidak perlu dirujuk ke rumah sakit lain," tambahnya. Masih menurut Alin, BPJS itu covernya hanya kelas satu sana. Nanti jika ada pasien yang mau rawat inap dan mau naik kelas bisa pilih kelas satu atau VIP dan harus bayar selisihnya. "Selama ini begitu kita lihat pasien BPJS seharusnya dapat pelayanan kelas satu tapi, dikita hanya ada kelas dua dan tiga. Jadi hak pasien hilang dan hak rumah sakit untuk menagihkan ke BPJS juga hilang. Seharusnya menagih kelas satu tapi menagih kelas dua," tuturnya. (bud)

Sumber: