Curug Cetak Sejarah

Curug Cetak Sejarah

Kesebelasan Kecamatan Curug membuktikan diri sebagai kekuatan papan atas sepakbola di Kabupaten Tangerang. Ini dibuktikan dengan mencetak sejarah Kompetisi Usia Muda Askab PSSI Tangerang U-19 Bupati Cup 5 dengan menjadi satu-satunya tim yang dua kali meraih gelar juara. Ya, Kecamatan Curug yang dibesut Ade Manap dan Ian Baco sukses mengalahkan Sepatan pada babak final lewat drama penalti, 4-2. Kedua tim harus melalui babak adu tendangan penalti usai bermain imbang 0-0 dalam laga sali serang sepanjang 2 x 40 menit. Pada drama penalti, penendang pertama Sepatan Firmansyah gagal mencetak gol saat tendangannya ditepis kiper Curug Andre Herlambang. Sedang tiga penendang Curug Sumantri, Rizky Ade dan Muhammad Sopyan sukses menjalankan tendangan sedang penendang keempat Sepatan Dika gagal menceploskan tendangan ke gawang setelah melebar ke samping gawang. Arif Maulana, kapten tim Curug memastikan kemenangan 4-2 usai mengelabui kiper Sepatan Harjuno. sontak aksi ini membuat puluhan pemain, pelatih dan manajemen Curug larut dalam tangis kegembiraan. "Saya puas karena pemain sudah tampil maksimal meski kami harus melalui dengan kemenangan dengan drama penalti. Sebenarnya kami bisa menang di babak normal, tapi pemain kurang sabar dalam memanfaatkan peluang," kata Ian Baco, Pelatih Curug bersama Ade Manap. Pernyataan sikap lebih membumi dikemukakan Camat Curug Rahyuni yang menyatakan kemenangan ini tak lepas dari permainan tanpa beban Afrisal Dwi Salgani dkk. Pemain mampu tampil maksimal sesuai dengan harapan pelatih. "Karena kami tak membebani pemain dengan target harus juara, kami hanya minta pemain tampil dengan kemampuan terbaik. Dan pemain menjawab itu hasilnya kemenangan kami raih," kata Rahyuni. Selain itu kata camat wanita kedua yang meraih juara Bupati Cup setelah sebelumnya diraih Camat Panongan Prima Puspa Sari tersebut menyatakan kemenangan yang diraih Curug bukan hal yang luar biasa. "Karena persiapan kami cukup matang. Setelah juara ketiga di Bupati Cup 4, semua elemen di Curug bersama-sama menyiapkan tim," ucap Rahyuni. "Jadi hal ini bukan terjadi secara instan tapi lewat proses panjang persiapan," tutupnya. Sementara Refky Selfisberger, Pelatih Sepatan mengakui anak asuhannya sudah tampil maksimal. Kesiapan Curug yang lebih matang membuat pemain asuhannya sulit menembus pertahanan Curug. "Kami sudah jauh lebih baik dari kompetisi sebelumnya, tapi keberuntungan belum berpihak kepada kami," ucap Refky yang diamini oleh H. Izul Muluk, Manajer Sepatan. (apw)

Sumber: