Harapan Pedagang Rau Bertemu Wali Kota Kembali Pupus

“Ya, enggak tahu Pemkot ada acara apa di luar. Kita diundang, kita datang. Artinya kecewa. Kecewa berat malah. Harusnya ini berjalan sesuai rencana, tapi ternyata berubah. Pedagang lain sampai meninggalkan toko, artinya meninggalkan usaha mereka, cari makan mereka, tapi ternyata pertemuannya tidak jadi,” ujarnya.

Meski kecewa, ia masih berharap ada rencana lain dari Pemkot. “Mungkin nanti ada rencana lain dari Pemkot, tapi ya untuk hari ini kecewa sekali,” imbuhnya.

Di sisi lain, Ketua Satgas Perce­patan Pembangunan dan Investasi Kota Serang, Wahyu Nurjamil, memberikan klarifikasi. Ia mem­bantah bahwa Pemkot sengaja membatalkan agenda pertemuan. Menurutnya, Wali Kota terikat jadwal lain yang tidak bisa diting­galkan, sehingga dirinya ditugaskan untuk menemui pedagang.

“Sebetulnya bukan tidak jadi. Tapi memang Pak Wali ada kegiatan dengan Pak Gubernur. Barusan saya ditugaskan untuk menemui, hanya saja pedagang memang ingin langsung bertemu dengan Pak Wali. Kita hormati itu,” katanya.

Wahyu juga menanggapi aspirasi pedagang yang menolak pem­bongkaran. Ia menekankan bahwa semua kebijakan harus didasarkan pada data dan kajian menyeluruh. 

“Sudah sering saya sampaikan, semua ini harus berbasis data. Ada kajian-kajian struktur, kela­yakan, ekonomi, sosial, dan lain-lain. Dari situlah keputusan pe­merintah daerah diambil,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa tujuan pemerintah bukan sekadar mem­bongkar, melainkan memperbaiki tata kelola Pasar Rau secara menyeluruh.

“Niatan pemerintah daerah itu memperbaiki secara ke­se­luruhan, bukan hanya ba­ngunan, tapi juga tata kelola, ter­masuk nasib pedagang ke depan. Semua dipikirkan. Jadi saya ber­harap sebelum ada uji data kelayakan, jangan dulu digembar-gemborkan soal penolakan,” tambahnya. (ald)

Sumber: