Kasus Tinggi, Bentuk Tim Saber Katarak

Kamis 18-05-2017,08:49 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Katarak adalah penyebab kebutaan mata terbesar di Indonesia. Padahal katarak dapat disembuhkan melalui operasi dan biayanya dijamin BPJS bagi yang sudah menjadi anggota BPJS. Namun, masih ada warga yang yang malas memeriksakan kesehatan matannya ke fasilitas peleyanan kesehatan terdekat. Berangkat dari permasalahan ini, Rumah Sakit Buah Hati Ciputat tak tinggal diam. Yakni, dengan menyukseskan program pemerintah dan memberantas katarak dan kebutaan dengan meluncurkan tim sapu bersih (saber) katarak dan kebutaan, Rabu (17/5). Direktur Rumah Sakit Buah Hati Ciputat, dr. Ardhy Nugrahanto Wokas mengatakan, Kota Tangsel banyak terjadi kasus katarak. “Juga menyebabkan kebutaan lantaran tidak tertangani dan warga yang enggan berobat,” ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (17/5). Ardhy menambahkan, tim saber yang terdiri dari 10 orang. Mereka berasal dari perawat dan bidan dari Rumah Sakit Buah Hati Ciputat. Tim sudah dibekali pelatihan medis dan edukasi terkait penyakit katarak. Tugas tim itu akan mendatangi rumah warga yang sudah ditentukan lokasinya. Petugas akan memeriksa kesehatan umum dan katarak. Kalau tidak bisa ditangani di tempat akan dirujuk ke rumah sakit. “Tim juga akan melatih kader kesehatan yang ada di tengah warga dan mengoptimalkan proses pencegahan atau preventif penyakit katarak,” tambahnya. Menurutnya, keluarahan Serua dan Kampung Sawah merupakan zona merah penyakit katarak. Sehingga petugas akan lebih dulu fokus di kedua titik tersebut. Dulu, orang yang kena penyakit katarak rata-rata di atas 35 tahun namun, saat ini dari usia 23 tahun bisa sakit. Banyak faktor yang menyebabkan penyakit katarak. Mulai dari faktor kebersihan, faktor air, faktor lifestyle dan lainnya. “Faktor lifestyle ini berupa sering main komputer dan handphone,” jelasnya. Ardhy menjelaskan, tiap bulan rumah sakit Buah Hati mengoperasi 40 sampai 80 pasien katarak. Biaya operasi katarak untuk satu mata sekitar Rp 12 juta dan khusus peserta BPJS gratis lantaran ditanggung pemerintah. Selain tim saber katarak, rumah sakit Buah Hati Ciputat bekerjasama dengan kantor layanan BPJS Tangsel meluncurkan program BPJS Delivery. Ini merupakan layanan khusus bagi peserta BPJS Kesehehatan. Menurut Ardhy, BPJS Delivery ini merupakan layanan antar jemput pasien di Kota Tangsel ke dan dari rumah sakit Buah Hati Ciputat. Layanan yang diberikan gratis dengan terlebih dahulu menghubungi call center di 08041808808. “Petugas akan menjemput warga sakit yang selama ini kesulitan mencari kendaraan menuju rumah sakit,” tuturnya. Sementara itu Asisten Administrasi Umum dan Kesejahteraan Rakyat (Asda III) Kota Tangsel Teddy Meiyadi mengatakan, Pemkot Tangsel menyambut baik inovasi yang dilakukan Rumah Sakit Buah Hati Ciputat. “Tentunya pelayanan kesehatan harus sesuai dengan laju pertumbuhan penduduk,” katanya. Teddy menambahkan, supaya warga mendapat layanan kesehatan yang baik perlu kerjasama antara pemerintah dan swasta. “Kalau sudah sejalan persoalan kesehatan bisa diatasi,” tambahnya. Kepala Kantor Layanan BPJS Tangsel Risman Nawikarta mengatakan, layanan yang dibuat bagus dan patut dicontoh rumah sakit lain. “Tapi, jangan dibedakan layanan pasien umum dan peserta BPJS,” ujarnya. Risman menjelaskan, jumlah warga yang ikut serta dalam program BPJS  Kesehatan hanya sekitar 47 persen dari jumlah penduduk Kota Tangsel. “Target kita tahun 2019 semua warga Kota Tangsel ikut BPJS, baik Kesehatan maupun Ketenagakerjaan,” tuturunya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait