SUKSES pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, dalam meraih gelar juara MotoGP 2018 di Sirkuit Motegi, Jepang, tak lepas dari kegagalan rider Ducati, Andrea Dovizioso, dalam menyelesaikan balapan. Diungkap Marquez kunci suksesnya meraih gelar juara di Sirkuit Motegi tak lepas dari provokasi yang dilakukan selama lomba sehingga rivalnya asal Italia terjatuh. Hal tersebut diungkap Marquez adalah strategi yang dibuat sebelum balapan dimulai. Disadari pebalap Spanyol itu bahwa dirinya harus bisa memberikan tekanan kepada Dovizioso untuk bisa menyegel gelar juara dunia di Jepang. Maklum saja, pasalnya Marquez memulai balapan dari posisi keenam, sementara Dovizioso terdepan. Tak ayal, begitu balapan dilangsungkan, Marquez pun lekas menyodok hingga bisa mengambil alih posisi kedua. Sejak saat itu, Marquez selalu memberikan tekanan kepada Dovizioso yang berada di posisi terdepan. Hasilnya, tak percuma, karena pada empat lap jelang balapan terakhir, Marquez sukses menyalip Dovizioso. Pebalap asal Spanyol itu menilai bahwa hal tersebut lah yang membuat Dovizioso hingga terprovokasi dan pada akhirnya terjatuh lantaran terlalu memaksakan diri ingin kembali merebut tempat pertama. “Saya memprovokasi Dovi membuat kesalahan ketika saya mulai menempelnya. Mulai dari posisi keenam, saya tahu saya harus naik dengan cara yang sempurna di lap pertama, dengan ritme yang sempurna, dan pada putaran pertama saya akhirnya berada di belakang Dovi, itu adalah target utama. Kemudian saya mencoba menganalisis situasi,” beber Marquez, menukil dari Autosport, Senin (22/10). "Saya melihat saya cukup kuat untuk melawannya sampai akhir dan saya mencoba menyerang dengan delapan atau sembilan lap tersisa. Kemudian Dovi menyusul saya lagi dan melaju sekuat tenaga. Saya mampu mengikutinya dengan cara yang baik dan saya menyerang sebelum putaran terakhir - strategi yang sama seperti di Thailand,” lanjutnya. Sedang Dovizioso kalau ia dapat mengambil sisi positif dari perhelatan MotoGP Jepang 2018. Dovizioso percaya kalau kemampuannya kini sudah sebanding dengan Marquez. Balapan di Sirkuit Motegi, Jepang, adalah buktinya. Dalam balapan tersebut, Dovizioso menjadi satu-satunya pebalap yang mampu bersaing ketat dengan Marquez. Maka dari itu, pebalap berjuluk Desmo Dovi tersebut pun optimis menatap gelaran MotoGP 2019. “Saya pikir kami (Dovizioso dan timnya) sekuat dia (Marquez) sekarang. Akan tetapi, pada akhirnya dia memenangkan pertarungan. Meski begitu, ada banyak hal positif, karena di sinilah kami satu-satunya yang bisa bertarung dengannya," jelas Dovizioso. “Saya sangat senang dengan level kami saat ini, mengakhiri musim dan semakin kuat. Sepanjang musim ini kami bekerja sangat baik. Kami tidak menemukan sesuatu yang istimewa, namun dengan kerja keras kami menemukan hal-hal kecil di semua lini, dan sekarang kami benar-benar kompetitif. Saya sangat senang tentang itu,” tukas Dovizioso.(apw/okz)
Preview MotoGP Jepang, Juara Karena Provokasi
Selasa 23-10-2018,03:22 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :