AC Korslet, Sekeluarga Tewas Terbakar

Kamis 23-08-2018,07:09 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CISOKA-Kebakaran menelan korban jiwa di Perum Bukit Gading Cisoka, RT 05 RW 05 Desa Selapajang, Kecamatan Cisoka, Kabupaten Tangerang, Selasa (21/8). Tepatnya di Blok B3 Nomor 28. Selain satu unit rumah hangus terbakar, empat orang tewas terbakar. Para korban merupakan satu keluarga. Yakni pasangan suami istri Budiman (46) dan Sri Handayani (36), serta kedua anak mereka bernama Syafira Aulin Nurbaiti (3) dan Ferdi (1). Peristiwa nahas tersebut terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, dimana suasana kompleks sepi. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang Kosrudin mengatakan, BPBD menerima laporan sekitar pukul 05.45 WIB. Mobil pemadam yang diluncurkan berjumlah 4 unit. Terdiri dari satu unit dari Pos Cisoka, satu unit dari Pos Balaraja, satu unit pendukung dari markas BPBD, serta dibantu satu unit evakuasi dari markas BPBD. Proses pemadaman api berlangsung sekitar 30 menit. “Saat kami tiba di lokasi api memang sudah membesar, karena laporan dari warga terlambat. Atas kejadian itu empat orang tewas terbakar. Semuanya satu keluarga,” ujar Kosrudin. Dia menyebutkan, sumber api diduga berasal dari alat pendingin udara (blower air conditioner). Blower AC itu terletak di dekat pintu kamar di mana keempat korban tidur. “Sehingga para korban terjebak dan tidak dapat keluar. Jadi kuat dugaan bahwa kebakaran akibat korsleting dari blower AC,” tandasnya. Isak tangis dan haru pun menyelimuti warga sekitar. Kondisi keempat korban saat ditemukan masih berpelukan. Budiman dan Syafira tampak bertumpukan, sementara Handayani dan Ferdi berada di bawah ranjang dengan posisi berpegangan tangan. Usai berhasil memadamkan api, tim pemadam kebakaran langsung mengevakuasi para korban. Jenazah keempatnya dibawa ke RSUD Balaraja. Kosrudin mengatakan, desain rumah yang hangus terbakar itu menyulitkan warga sekitar saat kebakaran terjadi. Lantaran akses keluar-masuk rumah hanya melalui rolling door. Pintu utama tertutup bangunan kecil yang dijadikan sebagai warung kecil. “Warga baru tahu ada kebakaran setelah apinya besar karena tertutup rolling door. Membuka rolling door kan sulit, berbeda dengan pintu biasa,” ucap dia. Warga kemudian membuka rolling door tersebut secara paksa. Namun karena kobaran api yang semakin besar, warga hanya dapat membantu untuk mengevakuasi satu unit mobil dan satu unit sepeda motor, sehingga tidak ikut terbakar. Kosrudin mengatakan, ada warga yang mengaku sempat mendengar jeritan anak kecil minta tolong dari dalam rumah. “Sepertinya yang menjerit minta tolong itu adalah Syafira. Atas kejadian ini kami mengimbau masyarakat agar tidak meletakkan blower AC di dalam ruangan karena rentan korsleting, serta jangan jadikan rolling door sebagai akses keluar-masuk rumah. Kemudian, masyarakat harus secepat mungkin melaporkan ke kami kalau ada kebakaran, karena butuh waktu di perjalanan,” imbuh dia. Kapolsek Cisoka AKP Uka Subakti mengatakan, kerugian materiil atas peristiwa kebakaran tersebut sekitar Rp200 juta - Rp300 juta. Sementara penyebab pasti insiden itu belum diketahui. “Masih menunggu tim identifikasi dari Puslabfor (Pusat Laboratorium dan Forensik) Mabes Polri,” ucap Uka. Sementara Ketua RW 05 Desa Selapajang Nur Fakih mengungkapkan, korban bernama Budiman merupakan karyawan swasta, sementara Handayani ibu rumah tangga yang juga berjualan di rumah. Selama hidup, keluarga itu dikenal baik dan aktif dalam bersosial. “Rumah itu milik pribadi, bukan sewa. Mereka sudah lama tinggal di Perum Bukit Gading Cisoka. Orang-orangnya pada baik, aktif di kegiatan warga,” kata Nur. (srh/bha)

Tags :
Kategori :

Terkait