13 Pejabat Dilantik, 1 Pejabat Dapat Promosi

Kamis 23-08-2018,06:27 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

CIPUTAT-Sehari sebelum Idula Adha 1439 Hijriah, Selasa (21/8), Walikota Tangsel melantik 14 pejabat. Pelantikan dilakukan untuk 13 pejabat yang dimutasi dan 1 pejabat mendapat promosi. Para pejabat ini, merupakan eselon 3 dan 4. Mereka di antaranya, adalah Dimas Sakti Putra Adiguna. Ia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bidang Humas Pengelolaan Informasi Kehumsan pada Diskominfo Kota Tangsel. Kini ia menduduki jabatan baru sebagai Kepala Bidang Mutasi pada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kota Tangsel yang ditinggalkan Maya Elsera. Sementara, Maya ditunjuk sebagai Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada Dinas Pariwisata Kota Tangsel. Jabatan ini, sebelumnya dihuni Kuswanda yang mendapatkan promosi menjadi Sekretaris pada DPMP3AKB yang sebelumnya kosong. Saat diwawancara, Dimas Sakti Putra Adiguna mengaku tidak kaget dengan mutasi yang dilakukan Walikota Tangsel. Paslanya, sebagai pegawai negeri sipil (PNS) harus siap ditempatkan dimana saja. "Itu tugas dan kewajiban PNS, dimanapun ditempatkan kita harus siap," ujarnya kepada Tangerang Ekspres, Rabu (22/8). Tak hanya itu, Kepala Sub Bagian Protokol pada Sekretaria Daerah yang sebelumnya dijabat Ahmad Syatiri kini digantikan Ida Yani. Syatiri kini menduduki sebagai Kepala Seksi Kehumasan pada Diskominfo Kota Tangsel yang selama ini kosong. Dalam sambutannya, Walikota Tangsle Airin Rachmi Diany mengatakan, pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat administratif di lingkungan Pemkot Tangsel merupakan hal wajar. "Mutasi kita lakukan berdasarkan hasil evaluasi yang saya lakukan bersama Wakil Walikota terkait dengan karakter atau perilaku para aparatur sipil negara di lingkup Pemkot Tangsel," ujarnya. Airin berharap, pejabat yang dilantik dapat menjadi pegawai yang tangguh, tidak cepat menyerah, tidak mudah mengeluh dan tidak menghindar dari tantangan. Tangguh itu berarti mau mencoba dulu, mau berusaha dulu dan mau mencari solusi. Menurutnya, tiap pekerjaan, setiap posisi, setiap jabatan pasti memiliki tantangan. Tugas kita semua selaku pejabat dan pegawai untuk menyelesaikan persoalan dan tantangan tersebut. "Saya ingin menekankan jangan pernah berekspektasi untuk berada di satu posisi yang tidak memiliki hambatan dan kendala dan jangan pernah berharap kita akan selalu berada di posisi yang selalu nyaman," tambahnya. Ibu dua anak tersebut menjelaskan, masih banyak menemukan adanya pejabat yang sedikit-sedikit mengeluh, sedikit-sedikit meminta pindah, sedikit-sedikit tidak betah dan sebagainya. Dalam kesempatan itu Airin menyampaikan itu bukan karakter ASN. Ketika ASN diangkat, dia sudah menandatangani surat pernyataan bersedia ditempatkan dimanapun. Surat tersebut adalah sebuah janji atau ikrar, dan oleh karenanya harus dipatuhi. "Ada konsekuensi bagi mereka yang tidak memenuhi janjinya, khususnya kepada yang baru dilantik ," jelasnya. Ia berharap pejabat yang baru dilantik benar-benar menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diberikan. Baik sebagai PPTK maupun PPK. Mereka memiliki kewajiban-kewajiban yang harus diselesaikan. Segera lakukan adaptasi atau penyesuaian dengan posisi yang baru. Airin meminta agar tidak ada istilah masa adaptasi sampai dengan satu atau dua minggu. Jangan dibiasakan juga, serah-terima jabatan dilakukan satu atau dua minggu setelah dilantik. Menjadi pemimpin bukan hal yang sederhana, bukan hanya sekadar memiliki kewenangan untuk memerintah, mengkoordinir dan mengendalikan. "Menjadi pemimpin adalah tentang bagaimana menjalankan amanah dengan baik, bagaimana menumbuhkan motivasi bawahan, bagaimana dapat dipercaya oleh bawahan, dan bagaimana memikul tanggung jawab," tutupnya. (bud/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait