Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sukses menorehkan prestasi di kancah internasional. Mereka berhasil menjadi Centre of Excellence untuk program pendidikan Taruna MKG. Bahkan, dalam waktu dekat sejumlah negara-negara tetangga bakal mengirimkan perwakilannya buat menimba ilmu di BMKG.
"Nanti dari Brunei, Timor Leste, dan Papua Nugini akansekolah di STMKG. Sebagai anggota WMO, BMKG pun telah menempatkan diri sebagai anggota Executive Council dan sebagai Presiden RA V Asia Pasifik,” ujar Kepala BMKG, Andi Eka Satya dalam keterangan tertulisnya kepada JawaPos.com, Rabu (26/4).
Sementara di dalam negeri, berbagai instansi dan pemerintah daerah menjalin kerjasama dengan membangun unit desiminasi informasi MKG di daerahnya. Misalnya, permintaan alat deteksi dini kebakaran hutan, display informasi MKG di bandara dan pelabuhan.
"Termasuk pembukaan kantor baru untuk layanan Take off Landing dari bandara yang dibangun oleh Pemda," beber dia.
Guna mempertahankan kinjera dan sinergitas tersebut, lanjut dia, pihaknya menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) selama empat hari. Mulai Selasa (25/4) hingga Jumat (28/4) mendatang.
Dalam rakornas bertajuk “Penguatan Sistem Sumber Daya MKG Menuju BMKG Kelas Dunia,” Andi berharap adanya percepatan pelaksanaan pembangunan BMKG secara lebih berkualitas baik di pusat dan di daerah.
"Rakornas sangat strtegis dan vital dalam menyamakan arah kebijakan, serta mempertemukan inovasi dan gagasan yang baru dari daerah dengan kebijakan program dan anggaran yang ditetapkan oleh BMKG secara nasional," ungkap dia.
Pada kesempatan itu, dilakukan penandatanganan memorandum saling pengertian antara Badan Pengawas Nuklir dengan BMKG, tentang Peningkatan Pengawasan Ketenaganukliran dari Aspek Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.
Kedua belah pihak akan saling melakukan pertukaran data dan informaasi di bidang meteorologi, klimatologi, geofisika, dan ketanaganukliran. Kemudian pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia, serta pemanfaatan sarana prasarana.(mam/JPG)