Selasa, Jamaah Haji Mulai Berangkat

Jumat 13-07-2018,03:31 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG - Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tangerang sudah bersiap memberangkatkan jamaah haji 2018. Terdata, pekan depan tepatnya 17 Juli mendatang ada 385 jemaah haji yang akan diberangkatkan. Ratusan jemaah haji tersebut masuk dalam kloter pertama yang berangkat menuju tanah suci melalui embarkasi Pondok Gede, Jakarta. Diketahui, jamaah haji Kota Tangerang siap berangkat dan terbagi menjadi tiga kloter di gelombang pertama yakni tanggal 17, 19 dan 25 Juli 2018. Kini, jamaah haji tinggal menanti hasil tes kesehatan terakhir di Pondok Gede. Dedi Mahfudin, Kepala Kemenag Kota Tangerang menjelaskan tahun ini Kota Tangerang memberangkatkan sebanyak 1.914 jemaah haji. Kata Dedi, angka ini mengalami peningkatan 179 jemaah dari sebelumnya hanya 1.735 jemaah. "Tahun ini juga ada jamaah yang tidak bisa berangkat karena meninggal dunia. Tetapi, semua sudah ditangani sesuai aturan yang ada. Tahun ini 99,9 persen jamaah sudah siap diberangkatkan," ungkap Dedi saat dihubungi Tangerang Ekspres, Kamis (12/7). Dedi mengakui ia telah melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang dan sejumlah Dokter Kloter jemaah haji. Koordinasi tersebut bertujuan untuk terus memantau kondisi kesehatan jemaah. Kata Dedi, kesehatan jamaah haji juga merupakan tanggungjawab Kemenag setiap tahunnya. Kendati demikian, cuaca ekstrem di tanah suci menjadi kendala jemaah haji dalam menjaga kesehatan mereka. Terlebih pada dehidrasi yang sudah pasti akan dialami jemaah. Hal itulah yang terus diwanti-wanti Kemenag kepada para jemaah. "Kami berkoordinasi dengan Dokter Kloter, agar terus bisa mengingatkan jamaah agar tidak kurang minum dan makan buah-buahan agar tidak dehidrasi. Lalu jangan makan sembarangan ketika di tanah suci, karena disana itu banyak penjual makanan dipinggir jalan setiap pagi. Hal itu yang akan terus kami ingatkan," ungkapnya. Penjual makanan dipinggir jalan itu tidak dapat dipastikan bebas dari debu yang dapat menggangu kesehatan jamaah. Maka, memilih-milih apa yang dikonsumsi jemaah adalah hal yang akan terus diingatkan Kemenag. "Banyak orang yang bilang debu itu tidak kenapa-kenapa. Kita bicara debu itu kotor dan dapat menggangu kesehatan mereka (jemaah). Jika sudah sakit, ibadah jemaah juga yang akan terganggu. Jadi lebih baik berhati-hati demi kelangsungan ibadah dengan sempurna," jelas Dedi.(bun)

Tags :
Kategori :

Terkait