Jam Gede Jasa Disambar Petir

Jumat 21-04-2017,08:09 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

TANGERANG – Masih hitungan bulan pasca dibangun, Jam Gede Jasa sudah butuh perbaikan. Landmark kebanggaan Kota Tangerang yang dibangun di Taman Cikokol, kini dalam kondisi mati total. Pantauan Tangerang Ekspres, jam yang dibangun dengan biaya Rp 1,2 miliar tersebut dalam kondisi mati. Jarum jam tak bergerak sama sekali. Tihar Sopian, Kepala Bidang Dekorasi dan Pertamanan Disbudpar Kota Tangerang membenarkan, Jam Gede Jasa dalam kondisi mati. Ia pun menjelaskan, hal itu terjadi bukan karena kualitas jam yang tidak baik. Namun, kemarin malam (19/4) Jam Gede Jasa tersambar petir. “Ia saya sudah dapat informasi terkait itu. Semalam kena petir, kan kalau kondisi seperti itu diluar dugaan dan perkiraan manusia. Segera kami perbaiki demi kenyamanan bersama serta manfaat jam bisa dinikmati kembali,” tutur Tihar saat dikonfirmasi Tangerang Ekspres, Kamis (20/4). Ia menjelaskan, sore kemarin Disbudpar sudah menurunkan tim ahli untuk segera memperbaiki Jam Gede Jasa tersebut. Maka, Tihar pastikan semua segera ditangani oleh timnya dan dapat kembali seperti semula. “Kami sudah memanggil tim ahli untuk segera memperbaiki Jam Gede Jasa. Ini kami sebentar lagi berangkat, segera diperbaiki oleh tim ahli. Insya Allah cepat selesai,” katanya. Diketahui, Jam Gede Jasa memiliki desain sesuai representatif Kota Tangerang. Dibuat warna abu-abu melambangkan modern, bentuk menaranya melingkar melambangkan kedinamisan. Memiliki tinggi 17 meter, selain mempertimbangkan arah pandang pengendara, juga melambangkan tanggal kemerdekaan Republik Indonesia. Jam yang berdiri sejak Desember 2016 lalu, memang sempat menerima banyak kritikan dari berbagai pihak. Pasalnya, angka yang dikelurkan pemerintah sebesar Rp 1,2 miliar untuk membangun jam ditengah kota seperti itu dinilai terlalu mahal dan mubazir. Sejumlah netizen di berbagai sosial media menilai, pemerintah kota terlalu berlebihan, sebaiknya uang sebesar itu bisa digunakan untuk memperbaiki jalan protokol yang rusak. Bahkan membangun sekolah atau tempat ibadah yang jauh lebih bermanfaat. Tak kalah dengan netizen, seorang seniman di Tangerang sempat membuat blok komentar di laman medsos. Penilaiannya, bentuk Jam Gede Jasa tidak memiliki nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki Kota Tangerang. Tidak ada pesan dan filosofi yang disampaikan dalam bangunan tersebut. (bun)

Tags :
Kategori :

Terkait