Dewi Fortuna Milik La Furia Roja

Jumat 29-06-2018,04:51 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Terlepas dari hasil laga penentu Grup H dini hari tadi WIB, sudah bisa ditebak jalan menuju ke final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, 15 Juli mendatang. Dan, Spanyol seperti kejatuhan durian runtuh. Karena, jalan La Furia Roja -julukan Spanyol- tak seterjal Brasil, atau negara-negara favorit lainnya. BEGITU Jerman angkat koper di fase grup Piala Dunia 2018, peta persaingan menjadi juara di Piala Dunia kali ini pun berubah. Spanyol pun langsung melesat jadi negara favorit juara kedua di bawah Brasil. Bukan karena performanya yang menggila sepanjang fase grup. Tetapi dengan kans lawan Sergio Ramos dkk yang lebih enteng. Spanyol sebagai juara Grup B ditempatkan pada bagan sebelah kanan. Saingannya cuma negara-negara non unggulan. Kroasia (juara Grup D), Swedia (juara Grup F), Rusia (runner up Grup A), Denmark (runner up Grup C), Swiss (runner-up Grup E), Inggris atau Belgia sebagai runner up Grup G, dan juara Grup H yang baru ditentukan dini hari tadi WIB. Bandingkan dengan Brasil, Portugal, Prancis, Argentina yang termasuk top ten unggulan Piala Dunia edisi ke-21 ini. Mereka sama-sama berada di bagan sebelah kiri, termasuk Uruguay yang 100 persen di fase grup. Minggu malam WIB (1/7), peruntungan Spanyol diuji dalam laga 16 Besar melawan tuan rumah Rusia di Luzhniki. Bek kanan Dani Carvajal kepada Mundo Deportivo tak melihat sisi peruntungan Spanyol itu. ''Masih ada lawan yang bisa meruntuhkannya,'' sebut Carvajal. Di atas kertas, negara seperti Inggris atau Belgia yang bisa jadi ganjalan terberat Spanyol. Itu pun di semifinal. ''Tak satu pun di antara kami yang membahas peluang main di final,'' lanjut bek Real Madrid itu. Di perempat final, peluang Kroasia atau Denmark mengalahkan skuad besutan Fernando Hierro itu tidak seberapa besar. ''Dengannya (Hierro) kami sudah melewati masa-masa sulit dan saya yakin tim ini akan meresponsnya dengan bagus,'' puji gelandang Andres Iniesta, dilansir di Marca. Cristiano Ronaldo dengan Portugal dan Lionel Messi bersama Argentina yang menjalani laga paling susah. Di 16 Besar, Ronaldo head to head dengan Luis Suarez (Uruguay). La Pulga, julukan Messi, juga harus adu kreatif dengan Antoine Griezmann jika ingin merasakan kembali laga puncak seperti empat tahun lalu. Itu pun masih ditunggu Ronaldo atau Suarez di perempat final. Bek Portugal Cedric Soares pun sampai menganggap Portugal harus melalui empat final. Mulai 16 Besar, perempat final, semifinal, dan kalau beruntung sampai di final. ''Kami ini juara Eropa, kami sudah pernah melawan sebagian dari mereka (Prancis), so kami harus tunjukkan di Piala Dunia kali ini,'' tutur Cedric, dikutip A Bola. Tite sebagai treinador Brasil berusaha lebih tenang. Dia menganggap tersisihnya Jerman sebagai alarm bagi anak buahnya. Unggulan takkan jadi jaminan mampu melangkah ke podium juara. ''Kami tidak hidup di dalam dunia ekspektasi tetapi kami hidup di dunia nyata,'' warning-nya, seperti dilansir ESPN. Dia melihat Piala Dunia seperti sebuah siklus. Bagus di edisi sebelumnya tidak berarti di edisi kali ini juga punya capaian serupa. Empat tahun lalu Brasil finish sebagai semifinalis pada ajang di negaranya sendiri. ''Kami harus lebih kuat dan lebih baik. Tetap jadi tim yang dipenuhi pressure,'' tambah Tite. (ren)

Tags :
Kategori :

Terkait