Air Sungai Meluap Rusak Jalan Beton

Kamis 28-06-2018,03:50 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SEPATAN TIMUR – Hujan deras yang turun di Tangerang, mengakibatkan meluapnya anak sungai Cisadane. Meski luapan anak Sungai Cisadane hanya beberapa sentimeter, luapan sungai tersebut dirasakan di Kampung Rawa Indah, RT 02, 03, 04, RW 03, Desa Tanah Merah, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang mengakibatkan jalan betonisasi rusak. Meluapnya anak Sungai Cisadane diakibatkan anak sungai ini mengalami pendangkalan. Akibatnya, air kali meluap karena tidak bisa menampung kiriman air dari hulu Sungai Cisadane. Ketua RT 04/03 Mansur mengatakan, luapan air menggenangi jalan di tiga titik setiap pagi, diantaranya di wilayah RT 02/03, RT 03/03 dan 04/03, Desa Tanah Merah. Menurutnya, luapan air yang terparah berada di wilayahnya sejak beberapa tahun lalu. “Karena setiap hari kena genangan. Jadinya, jalan yang udah di betoni aja bisa rusak. Kedalaman lubang bisa mencapai 10 sentimeter. Kalau dibiarkan, khawatir kerusakan makin meluas,” kata pria yang akrab disapa Encung itu, Rabu (27/6). Encung menuturkan, ketika ia mengendarai sepeda motor melintas di jalan rusak tersebut. Tiba-tiba, ada kendaraan roda empat dari lawan arah yang tidak mengurangi kecepatan. Sehingga, ia terkena semprotan air yang membasahi wajah dan pakaiannya. “Spontan saya berkata kasar kepada penendara mobil itu,” tuturnya. Encung meminta, Anak Sungai Cisadane perlu dikeruk atau normalisasi. Ini karena kali tersebut sudah mengalami pendangkalan yang cukup parah. Sekarang, kedalaman hanya sekitar 1 meter saja. Dahulu, sambungnya kedalaman diatas 1,5 meter. “Anak Kali Sungai Cisadane ini dominan digunakan untuk keperluan pertanian. Debit air lumayan bagus untuk mengairi pertanian di wilayah Kecamatan Sepatan Timur, namun air hampir sejajar dengan badan jalan. Bahkan, sewaktu-waktu meluber kalau pintu air lagi dibuka,” ungkapnya. Nani, seorang warga RT 04/03 mengatakan, genangan air di jalan akibat luapan Kali Anak Sungai Cisadane merepotkan masyarakat dan anak sekolah. Ia mengungkapkan, harus menggendong anaknya ke sekolah setiap melintas di jalan tersebut. “Anak saya sekolahnya di SDN Tanah Merah I. Saya selalu gendong dia buat ngelewatin jalan yang becek. Itu dilakukan sejak anak saya duduk dibangku sekolah kelas satu sampai sekarang naik ke kelas dua pada tahun ajaran baru ini. Setelah lewatin jalan yang banjir anak saya melanjutkan perjalan sendiri ke sekolah ,” tutur Nani. Ia menyebutkan, anaknya dan anak sekolah yang lain, pernah kesemprot air genangan karena kendaraan sepeda motor yang tidak mengurangi kecapatan saat melintas di jalan tersebut. Alhasil, anaknya izin tidak masuk sekolah karena pakaian yang basah dan kotor. Kepala Desa Tanah Merah Kosasih mengatakan, pihaknya telah mengajukan normalisasi melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrembang) sejak beberapa tahun lalu. Namun, belum terealisasi sampai sekarang. “Kami udah ajukan untuk Kali Anak Sungai Cisadane itu dikeruk, tapi belum terealisasi hingga sekarang. Kali tersebut kewenangannya ada di Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabuoaten Tangerang,” ujarnya. (mg-2/mas)

Tags :
Kategori :

Terkait