Akhir Pahit Lahm dan Alonso

Kamis 20-04-2017,12:53 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

Ketika gelandang Xabi Alonso ditarik keluar lapangan oleh der trainer Bayern Muenchen Carlo Ancelotti pada menit ke-75 maka Stadion Santiago Bernabeu bergemuruh kemarin (19/4). Tepukan membahana dari Madridista tersebut merupakan bagian dari penghormatan kepada pemain bernomor punggung 14 itu. Meski kemarin datang sebagai lawan dari Real Madrid, akan tetapi pemain 35 tahun itu pernah menjadi keluarga besar Real. Dalam enam musim, 2009-2015, Xabi adalah tulang punggung lini tengah Los Merengues, julukan Real. "Momen seperti ini akan bersama saya sepanjang hidup. Saya merasa sangat emosional, ini adalah ucapan perpisahan yang sangat spesial kepada Bernabeu di kancah Liga Champions,” ucap Alonso seperti diberitakan Marca kemarin. Alonso sendiri menjagokan mantan klubnya tersebut untuk meraih gelar Liga Champions ke-12 kalinya musim ini. Meski sejak berganti nama menjadi Liga Champions pada musim 1992-1993 tak satupun tim yang back to back jadi juara. Kekalahan timnya kemarin terbilang tak menyenangkan. Pada dua pertemuan di perempat final ini, dua kali juga pemain Bayern diusir dari lapangan. Di laga pertama Javier Martinez (13/4). Lalu kemarin giliran Arturo Vidal. "Kami sudah melakukan apa yang bisa kami lakukan. Kartu merah (yang kami dapatkan) menentukan akhir perlawanan kami versus 11 pemain,” kata Alonso. Di sisi lain, kapten Bayern Philipp Lahm juga mengatakan kalau penutup karirnya di Liga Champions sungguh pahit. Meski secara keseluruhan timnya sanggup memberikan perlawanan kepada Real, toh Real memang raksasa yang tak gampang dipukul. "Meskipun bermain dengan sangat kuat namun hal itu tak cukup melanjutkan perjalanan kami menuju semifinal. Ini adalah perpisahan yang pahit dari Liga Champions secara personal bagi saya setelah sekian tahun,” tulis Lahm dalam Instagram-nya. Tampil 114 kali di Liga Champions ini, pemain yang kerap menempati posisi full back kanan ini mengangkat trofi Si Kuping Besar sekali. Yakni 2012-2013. Cuma diantara 114 kali bermain di Liga Champions, Lahm belum satu kalipun mencatatkan namanya sebagai pencetak gol. "Bagaimanapun juga sikap dari tim dan kekuatan untuk melawan problem, menunjukkan potensi yang besar. Bayern akan kembali,” tambah Lahm mendorong rekan-rekannya untuk Liga Champions musim selanjutnya. Sementara itu, selain Lahm maupun Alonso yang mendapatkan perpisahan emosional maka sosok pelatih Bayern Carlo Ancelotti pun memperoleh penghormatan. Marca menulis kalau seusai pertandingan Ancelotti mendapat pelukan yang ramah dari bintang kemarin malam Cristiano Ronaldo. Ronaldo memang menaruh hormat yang besar kepada sosok Ancelotti. (jpnn/apw)

Tags :
Kategori :

Terkait