LE MANS - Begitu tahu Marc Marquez memilih kombinasi ban medium-hard untuk balapan GP Prancis tadi malam, itu menjadi sinyal bahwa pembalap sang juara bertahan sudah sangat pede dengan setingan motornya. Pilihan ban itu menjadi yang paling keras di antara semua pembalap di grid. Setelah dua pesaing utamanya, Andrea Dovizioso (Ducati) dan Johann Zarco (Tech3-Yamaha) tumbang, Marquez langsung tak terkejar. Dengan ban belakang hard, Marquez harus menahan ritme balapnya di lap-lap awal untuk sampai menemukan suhu yang pas. Tak heran jika di lap pembuka, justru rider Ducati Jorge Lorenzo yang mampu merangsek ke depan memimpin lomba. Kemudian, rekan satu timnya Dovizioso ikut bertarung di rombongan depan bersama Zarco. Sesaat setelah sukses menyalip Lorenzo di lap 4, Dovi tergelincir di tukungan 6. Ban medium-soft yang dipilihnya terlalu dipaksakan sebelum menemukan suhu yang pas. Empat lap kemudian, giliran Zarco terseret di tikungan 8 saat diburu Marquez. Keduanya gagal melanjutkan balapan. Melihat dua pembalap pesaingnya tumbang, Marquez sadar bahwa memaksakan bertarung di awal balapan adalah keputusan fatal. Untuk itu dia benar-benar menjaga ritme balapnya. Menahan diri. Apalagi juara dunia empat kali MotoGP tersebut tahu, pimpinan lomba saat itu, Jorge Lorenzo sudah salah memilih ban. Soft-soft. Pilihan ban paling lunak di tengah suhu trek yang sangat panas. Benar saja, saat lap 10 belum selesai Marquez dengan mudah melahap Lorenzo di tikungan 6. Sejak saat itu, Lorenzo langsung menyesal. Permukaan bannya benar-benar tandas. Dua lap kemudian pembalap Pramac Ducati Danilo Petrucci membabatnya di tikungan 7. Petrucci merebut posisi kedua. Di saat yang sama, bintang Movistar Yamaha Valentino Rossi juga sedang menemukan ritme balap terbaiknya. Pada lap 13, The Doctor mencuri tempat ketiga dari Lorenzo di tikungan 8. Tanpa perlawanan. Ada harapan Rossi bisa memburu Petrucci di posisi kedua. Pada lap 14-15 pembalap Italia 39 tahun tersebut membukukan lap tercepat secara beruntun. Namun ternyata itu tak berlangsung lama. Penyakit Yamaha YZR-M1 yang kesulitan dengan cengkeraman ban pada kondisi trek panas tak bisa ditutupi. Rossi memilih tak memaksakan menggeber motornya daripada kehilangan podium keduanya musim ini yang sudah di tangan. Rossi mengakui pilihan bannya sudah tepat. “Kami tahu kami lebih baik daripada di Jerez (balapan sebelumnya). Hasil ini (podium) sangat penting untuk Yamaha,” ujarnya. Juara dunia kelas premium tujuh kali tersebut menyatakan, Petrucci sedikit lebih cepat, sehingga sulit untuk dikejar. Dengan kemenangan tiga kali beruntun tadi malam, Marquez sekali lagi menunjukkan bahwa tidak ada lagi trek yang sulit bagi Honda RC213V. Dia membuktikan bisa menggeser dominasi Yamaha di sirkuit Le Mans. “Kemenangan penting di sirkuit yang biasanya kami selalu kesulitan,” tandasnya usai balapan. Dengan tumbangnya dua pesaing utamanya tadi malam, Marquez semakin sulit dikejar di puncak klasemen pembalap. Hatrick di tiga balapan terakhir membuatnya kini berada di atas angin dengan raihan 95 poin. Pesaing terdekatnya di klasemen, Vinales tertinggal jauh 36 poin di posisi kedua. Zarco turun ke urutan ketiga dengan 58 poin. Hanya unggul dua poin dari Rossi di posisi keempat. Kemenangan Marquez dan posisi ketiga yang diraih Rossi di GP Le Mans, memaksa keduanya harus bertemu di podium. Keduanya tak lagi bertegur sapa sejak insiden tabrakan di GP Argentina 9 April lalu. Sejak berada di cooling room menunggu seremoni di podium, baik Marquez dan Rossi sama sekali enggan berkomunikasi. Padahal Marquez bersalaman dan tampak ngobrol dengan Petrucci. Pun demikian saat berada di podium. Ketika perayaan menyemprotkan sampanye berlangsung Rossi nyelonong ke bagian kiri podium dan menyemprotkannya ke timnya di bawah. Sementara Marquez ngeloyor ke kanan podium dan menyemprotkan sampanyenya ke arah timnya. Mereka tidak saling menyemprot, padahal Rossi terlihat menyiramkan sampanye ke kepala dan tubuh Petrucci. Seri berikutnya akan berlangsung di Mugello, Italia 3 Juni mendatang. Jika Honda bisa menang di trek-trek yang sebenarnya cocok untuk Yamaha, seperti Jerez dan Le Mans, di Mugello Marquez bisa semakin merajalela. Meski begitu, pembalap-pembalap Italia akan punya motivasi lebih saat bertarung di kandang mereka sendiri. (jpg/bha)
Marquez dan Rossi Belum Berdamai
Senin 21-05-2018,04:10 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :