Warga Harus Cerdas Konsumsi Obat

Kamis 17-05-2018,03:28 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

SETU-Masayarakat dinilai masih kurang peduli terhadap aturan penggunaan obat. Padahal, salah mengonsumsi obat akibatnya bisa fatal. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangsel melakukan sosialisasi Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (Gema Cermat). “Masyarakat sekarang masih belum tahu bagaimana cara menggunakan obat yang baik. Melalui sosialisasi gema cermat ini kami menginformasikan kepada masyarakat cara menggunakan obat yang sebaik-baiknya. Kita harus tahu obat yang kita gunkan dari mana saja, agar keamanan tetap terjaga,” kata Indra Gunawan, Kepala Seksi Farmasi, Alkes, dan Obat Publik dan Pengawas Pangan pada Dinkes Tangsel saat Sosialisasi Gema Cermat di Aula Kecamatan Setu, Rabu (16/5). Lanjutnya, untuk menyukseskan pemahaman masyarakat akan obat, Dinkes Kota Tangsel memiliki program Dagusibu yang merupakan kependekan dari "dapatkan obat, gunakan obat sesuai dosis". Dimana dalam program ini diberikan penejelasan terntang cara mendapatkan obat hingga penyimapanan yang benar. “Dapatkan obat, gunakan obat sesuai dosis atau aturan yang tertera ataupun aturan dokter. Selain itu simpan obat, dengan cara menutup dan buang obat yang sudah terpakai atau terbuka itu sudah tidak boleh digunakan karena akan mempengaruhi kelayakan dari isi obat tersebut,” jelas dia. Oleh sebab itu, lanjut Indra, Dinkes mengumpulkan sebanyak 81 tenaga kesehatan yang ada di Kota Tangsel. Mulai dari apoteker hingga farmasi baik berasal dari pegawai pemerintah maupun swasta. Para peserta diharapkan akan menjadi kader dan menginformasikan kembali kepada masyarakat. “Kami berharap dengan adanya pemahaman penggunaan obat yang benar, masayarakat sudah mulai mengetahui cara mendapatkan obat. Selain itu juga tidak boleh beli obat sembarang. Harus tahu toko obat yang sudah terdaftar seperti apotek, bisa menggunakan obat sebagaimana mestinya hingga menyimpan obat yang tidak terjangkau anak keciil,” bebernya. Di tempat yang sama, Plt Kepala Dinkes Kota Tangsel Suhara Manullang menambahkan, kurangnya pemahaman masyarakat dan informasi dari tenaga kesehatan menyebabkan mereka menggunakan antibiotik tanpa supervisi tenaga kesehatan. Menurtnya, persepsi yang salah dan banyaknya yang membeli antibiotik secara bebas tanpa resep dokter memicu terjadinya masalah resistensi antibiotik. “Kurangnya pengetahuan atau pemahaman cara penggunaan sering mengakibatkan hal yang cukup fatal. Seperti obat bebas secara berlebihan (over dosis), kejadian efek samping, interaksi obat atau penyalahgunaan obat. Hal ini sering terjadi di masyarakat dan justru menyebabkan masalah kesehatan baru,” ujar dia. Untuk mewujudkan kepedulian, kesadaran, pemahaman dan keterampilan pada masyarakat dalam menggunakan obat secara tepat dan benar merupakan upaya yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat secara bersama-sama. Maka dari itu, pembekalan Gema Cermat dilakukan Dinkes Tangsel bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Pengurus Cabang Kota Tangsel. Diharapkan agar tenaga teknis kesehatan (TTK) berperan aktif sebagai motivator, edukator dan agen perubahan dalam penggunaan obat yang baik dan benar. “Melalui Gema Cermat yang digagas Kementerian Kesehatan RI Tahun 2015, diharapkan penggunaan obat secara rasional oleh masyarakat dapat tercapai,” tuturnya. (mg-7/esa)

Tags :
Kategori :

Terkait