RAPI Gandeng BNN Sosialisasikan Narkoba

Senin 26-03-2018,04:43 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

PAMULANG-Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Kota Tangsel menggelar sosialisasi bahaya narkoba pada siswa SMP Mujahidin, Pamulang. Sebagai narasumber, RAPI menggandeng BNN Kota Tangsel. Kasi Rehabilitasi dan Pemberdayaan Masyarakat pada BNN Tangsel, Sony Gunawan mengungkapkan prevelensi penyalah gunaan narkoba sudah mencapai 2,18 persen atau sekitar empat juta orang. “Saat ini jumlah penyalahgunaan narkoba berdasarkan tingkat pendidikan yaitu SD sebanayak 7.540 anak, SMP ada 12.169 anak, SMA sebanyak 22.952 orang dan perguruan tinggi 1.106 orang. Dimana dari tahun ke tahun terjadi pengguna baru,” terang Sony saat Penyuluhan Bahaya Narkoba pada Remaja Oleh RAPI Lokal 01 CCTP dan BNN pada Sabtu (24/3) lalu. Oleh sebab itu, diperlukan berbagai pihak untuk melakukan penecgahan narkoba sejak usia dini. Sebab banyak masyarakat yang belum sadar akjan bahaya narkoba sedang melanda Indoensia khusunya Tangsel. “Kalau tidak mengetahui jenis dan bahaya narkoba mereka akan mudah terpengaruh. Di Tangsel narkoba suidah menyebar di tujuh kecamatan. Kita tidak bisa menjamin jika narkoba tidak meneybar ke wilayah kita karena peredaraannya banyak dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” kata dia. Menurutnya, darurat narkoba sekarang ini sudah masuk ke berbagai kalangan masyarakat. Maka dari itu, lanjut Sony harus meningkatkan kewaspadaan. Sebab peredaran anrkoba bisa dilakukan dimana dan kapan saja. “Bahkan kami BNN Tangsel pernah menangkap pengedar narkoba di Masjid. Data anak di SMP ada 12 ribu anak terkena narkoba. Indikasinya bukan hanay jual beli tapi ada upaya untuk melemahkan negara kita. Caranya anak muda dicekoki narkoba. Kalau sudeh begitu nanti siapa yang meneruskan kepemimpinan negara ini,” ujar Sony. Ia pun mengimbau kepada masyarakat jika melihat adanya indikasi peredaran narkoba untuk segera melaporkan ke pihak berwajib. Bagi pelapor pun tak perlu takut karena akan dijamin keamananya. “Kita buka hati dan mata kita untuk melaporkan jika ada narkoba. Jangan takut, sesuai undang-undang narasumber akan dijamin keselamatannya,” ucapnya. Ketua RAPI Tangsel, Susanto mengatakan sosialiasi kepada pelajar sejak usia dini sangatlah penting. Mereka merupakan tonggak kemajuan bangsa. Sudah seharusnya diberikan arahan agar tidak dirusak oleh oknum tertentu. “Target kami generasi muda, agar sadar akan bahaya narkoba. Ke depan RAPI siap menajdi bagian dari pencegahan dan pemberantasan. BNN dan polisi yang memiliki kewenangan, tapi kami bisa membantu dalam hal komunikasi. Radio bisa dipakai untuk kordinasi dan informasi terkait narkoba agar bisa meajadi sinergi,” tambahnya. Lanjut Susanto, hal tersebut dilakukan RAPI dalam rangka membantu program pemerintah terutama bahaya narkoba. Agar bisa menciptakan generasi yang bisa menajadi agen perubahan ataupun pilar pencegahan bahaya narkoba. Dalam hal ini kami membentuk tim khusus yaitu tim satgas. Dengan bekerjasama dengan BNN dan pihak terkait. Seperti satgas kom bereperan untuk menyiarkan komunikasinya, satgas bantuan sosial, Rapi reader dimana jika dibutuhkan akan mobilitas dengan motor maupun mobil. Yang terakhir tim reaksi cepat (TIC) sudah pembentukan 25 maret ini sudah mulai berjalan,” bebernya. Sementara itu, Anggota Rapi Kolal 01 CCTP Kota Tangsel, Deddy h. Widodo menambahkan, sosialisasi ini dilakukan karena maraknya berita jika Indonesia menjadi target pasar mafia narkoba di dunia. “Kita tersentuh, kalau nggak kita mulai kapan lagi. Dengan adanya pengetahuan, mereka bisa menolak. Narkoba bukan hanya sekadar seperti heroin dan ganja saja. Setelah tahu, akan membentengi diri sendiri kemduianuntuk mengajak teman-temannya,” imbuhnya. Kegiatan ini, tambah Deddy akan berkenlanjutan sampai dengan awal Oktober. Nantinya puncak kegaiatan pada 28 Oktober mendatang tepat pada hari sumpah pemuda. “Ini pertama kalinya, goaalnya nanti kami menggundang Bu Airin. Akan dipili lima terbaik di amsing-masing sekolah yang kami kunjungi. Kemduian mereka akan berikrar bahwa kami pemuda Tangsel sudah siap menolak Narkoba. Sebelum Oktober sudah dapat minimal 4 sekolah,” tutupnya. (mg-7)

Tags :
Kategori :

Terkait