SDN Kohod I, Kebanjiran Saat Hujan Deras

Selasa 27-02-2018,06:28 WIB
Reporter : Redaksi Tangeks
Editor : Redaksi Tangeks

  PAKUHAJI – Warga  mengeluh keberadaan pabrik pembuatan paku bumi yang sudah beroperasi selama 4 tahun di Kampung Lontar RT 05/16, Desa Kalibaru, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang. Pabrik milik PT Mitra Sumber Angung (MSA) itu dikeluhkan lantaran menyebabkan air mengepung bangunan SDN Kohod I setiap kali turun hujan. Sekretaris Desa (Sekdes) Kalibaru Yusin Sueb mengatakan kondisi tanah PT MSA yang berdampingan dengan gedung sekolah negeri ini lebih tinggi. Selain itu, sambungnya, pembangunan pabrik tidak memperhatikan lingkungan sekitar dengan menutup saluran air yang ada. “Akibanya guru dan murid tidak bisa menjalankan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) setiap hujan deras, ini lantaran air hujan membanjiri ruangan kelas dan halaman sekolah dengan ketingian antara 20 centimeter sampai 50 centimeter,” kata Yusin kepada Tangerang Ekspres, Senin (26/2). Yusin menyampaikan, hari ini (kemarin-red), para guru kembali meminta kepada pihaknya agar mencari solusi untuk menaggulangi banjir supaya KBM tetap berjalan dengan baik walaupun sedang terjadi hujan deras. Yusin menuturkan, dia sudah mengirimkan surat kepada Camat Pakuhaji Ujat Sudrajad bermaksud melaporkan telah terjadi genangan air di SDN Kohod I setiap kali hujan deras karena tidak ada saluran air akibat terhalang tembok pagar PT MSA. Menurutnya, surat sudah dikirim  sejak 15 Februari 2018 lalu. Di tempat berbeda, Kepala Seksi (Kasi) Trantib dan Linmas Pakuhaji Silmi mengatakan, hari ini (kemarin-red), dia bersama staf Kecamatan Pakuhaji mendatangi PT MSA. Kemudian, hasil pertemuan dengan perwakilan perusahaan itu yakni perusahaan meminta duduk bersama untuk menyelesaikan persoalan ini. Namun, sambungnya, jadwal pertemuan menyesuaikan dengan pemilik perusahaan. “Tadi, saya menegaskan kepada pemilik perusahaan agar segera menyempatkan waktu untuk memecahkan persoalan yang dikeluhkan warga, itu saya ucapkan saat berkomunikasi melalui telepon sesuler milik pekerja yang ada di pabrik,” tegas Silmi. (mg-2)

Tags :
Kategori :

Terkait

Terpopuler