SERANG - Dari sekitar 600 nelayan di Kota Serang, 300 nelayan diantaranya belum memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA). Padahal, Kartu Nelayan ini juga salah satu syarat utama untuk mendapatkan kartu asuransi nelayan yang diberikan pemerintah, baik asuransi jiwa maupun kecelakaan. Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Serang Anis Surur Salam mengatakan, jumlah nelayan di Kota Serang sendiri ada 600, dari jumlah tersebut sekitar 275 sampai 300 sudah memiliki KTA, dan sisanya belum. Hal ini disebabkan karena mereka (nelayan) tak memiliki identitas atau KTP. “Jadi untuk yang belum punya ini selain masalah tidak punya KTP, ada juga yang masalah orangtuanya meninggal, kemudian diganti sama anaknya ini tidak bisa, karena dokumennya harus diurus pergantianya,” ungkap Anis saat dihubungi Tangerang Ekspres melalui telepon selulernya, Selasa (13/2). Dikatakan Anis, dengan memiliki KTA ini ada beberapa yang bisa didapat seperti ketika meninggal dunia mendapatkan santunan antara Rp 20-25 juta, kemudian asuransi kecelakaan Rp 10 juta, dan ketika ada bantuan dari pemerintah yang diberikan hanya yang sudah punya KTA. “Maka ini salah satu bantuan dan perhatian pemerintah kepada nelayan,” katanya. Pihak Distan sendiri menargetkan tahun ini sisa nelayan yang belum memiliki KTA harus sudah punya semua. Dalam pembuatan KTA ini akan dibantu oleh penyuluh sebanyak enam orang, begitu juga ketika ada nelayan yang akan mengklaim asuransi. “Banyaknya nelayan yang tak punya KTP, karena mereka beranggap tidak terlalu penting karena tidak kemana-mana, makanya tak diurus KTP-nya, begitu juga KK,” katanya. Untuk bantuan sendiri lanjutnya, tahun ini rencananya ada dari Kementrian Perikanan dan Kelauatan yakni tindaklanjut perluasan benih ikan di Kelurahan Bendung. Selain itu, Distan sendiri sudah mengusulkan sejak 2017 yakni bantuan alat tangkap dan informasinya saat ini masih diverifikasi datanya. “Kami ajukan sekitar 7 kelompok dari 250 kelompok, 1 kelompok ada 5 orang,” katanya. Sedangkan dari APBD Kota Serang sendiri katanya, hanya menganggarkan untuk kegiatan saja seperti penyuluhan, dan sosialisasi peraturan-peraturan terbaru. Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan ketersedian cadangan pangan untuk kelompok tani dan nelayan jika kesulitan pangan seperti ada petani gagal panen dan nelayan kesulitan melaut karena cuaca buruk. “Kami sudah sediakan 15 ton takkala terjadi bencana, dan dalam menyiapkan pangan ini kami bekerjasama dengan Bulog, dan ketika terjadi tinggal didistribusikan saja,” katanya. Mekanisme penyalurannya sendiri katanya nanti Distan yang monitor, dan ketika ada bencana maka akan diajukan, supaya dikeluarkan cadangan pangan. Tahun berikutnya juga untuk cadangan pangan ini akan diusulkan ditambah. Kalau tahun kemarin sendiri belum ada, baru tahun ini. “Jumlah kelompok tani sendiri ada 364 kelompok, satu kelompok 4-10 orang,” katanya. (and/ang)
300 Nelayan Belum Miliki KTA
Rabu 14-02-2018,09:53 WIB
Editor : Redaksi Tangeks
Kategori :